Pelajar SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor, Satu Pembina Pramuka Jadi Tersangka
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, polisi telah memeriksa 13 orang saksi. Ada tiga kategori kelompok saksi yaitu pembina, warga dan pengurus Kwarcab Kabupaten Sleman terkait kasus ini.
Polda DIY meningkatkan penyelidikan kasus pelajar SMP Negeri 1 Turi hanyut hingga menyebabkan korban jiwa saat kegiatan menyusuri Sungai Sempor menjadi penyidikan. Dari peningkatan status ini, Polda DIY menetapkan seorang pembina Pramuka SMP Negeri 1 Turi menjadi tersangka.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, polisi telah memeriksa 13 orang saksi. Ada tiga kategori kelompok saksi yaitu pembina, warga dan pengurus Kwarcab Kabupaten Sleman terkait kasus ini.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Di mana Desa Pelemwatu terletak? Desa Pelemwatu di Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhasil mengubah kesan tertinggal menjadi desa mandiri.
-
Kapan Pramuka resmi dibentuk? Pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan, seluruh tokoh kepanduan di Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai hari Ikrar Gerakan Pramuka.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
"13 orang yang diperiksa terdiri dari 7 orang pembina Pramuka, 3 orang warga, dan 3 orang dari Pramuka Kwarcab Sleman," ujar Yuliyanto, Sabtu (22/3).
Yuliyanto menjabarkan pihaknya belum melakukan pemeriksaan kepada siswa. Masalah psikologis dan trauma menjadi pertimbangan Polda DIY menunda pemeriksaan pada siswa.
Dari hasil pemeriksaan, sambung Yuliyanto saat kejadian dari enam pembina hanya ada empat yang turun ke sungai. Sementara itu seorang pembina menunggu di garis finish. Sedangkan seorang pembina meninggalkan tempat kegiatan.
"Sehingga kami menaikkan status dari saksi dengan inisial IYA menjadi tersangka. Dia (IYA) pembina dan menjadi guru di sekolah itu (SMPN 1 Turi)," ungkap Yuliyanto.
Sebagaimana diketahui 8 orang siswa SMP Negeri 1 Turi ditemukan meninggal dunia karena hanyut terbawa arus saat mengikuti kegiatan Pramuka yaitu menyusuri Sungai Sempor. Sementara itu dua orang korban masih dalam proses pencarian.
Terancam Hukuman Pidana 5 Tahun
Yuliyanto menerangkan jika YIA dinilai lalai karena meninggalkan siswanya yang sedang melakukan kegiatan susur Sungai Sempor.
"Pasal yang kita kenakan adalah Pasal 359, kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia dan Pasal 360 karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain luka-luka. Ancaman hukuman maksimal 5 tahun," jelasnya.
Dia menerangkan saat kejadian ada tujuh orang pembina Pramuka yang mendampingi 249 siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Turi. Namun saat pelaksanaan, seorang pembina tidak ikut mendampingi karena ditugasi menjaga barang-barang milik siswa di sekolah.
Sementara dari 6 orang pembina, sambung Yuliyanto ada 4 pembina yang ikut turun ke sungai bersama para siswa. Seorang pembina lainnya menunggu di garis finish yang berjarak satu kilometer dari lokasi awal penyusuran sungai.
"Sementara tersangka IYA setibanya di lokasi (Sungai Sempor) langsung meninggalkan lokasi. Tersangka beralasan ada keperluan sehingga meninggalkan lokasi dan tak kembali lagi," tutupnya.
(mdk/gil)