Pelaku Mutilasi dan Cor Mayat Bos Depot Air Isi Ulang Ditangkap, Ini Motifnya
Motif pelaku memutilasi juragannya lantaran sakit hati dengan korban sebab selama bekerja selalu dipukul dan diomeli.
Polisi menangkap Muhammad Husen (29) pelaku yang mutilasi Irwan Hutagalung (53) pemilik usaha depot air isi ulang di Wulawarman Semarang. Motif pelaku memutilasi juragannya lantaran sakit hati dengan korban sebab selama bekerja selalu dipukul dan diomeli.
"Saya dendam, saya potong tangannya karena sering pukul saya. Kalau kepala juga saya potong karena jengkel sering diomelin. Untuk uang Rp7 juta saya ambil untuk ngurangi beban saya. Karena saya butuh makan," kata Ahmad Husein saat gelar perkara, Rabu (10/5).
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
Dia mengakui aksi membunuh korban sudah direncanakan pada senin (1/5). Niat tersebut muncul ketika pelaku masuk dalam depot melihat korban sedang tertidur. Aksi pembunuhan itu dilakukan pada kamis (4/5) malam pukul 20.30 Wib.
"Pelaku langsung menghajar korban dengan memukul pipi sebelah kanan dan kening kiri dengan linggis," ungkapnya.
Usai eksekusi, pelaku kemudian mengangkat korban ke lorong sempit yang membatasi depot air isi ulang dan tempat cuci mobil. Pada Jumat (5/5) subuh, pelaku kembali ke depot untuk memutilasi tubuh korban. Bagian leher korban ia potong menggunakan pisau dapur. Mutilasi dilanjutkan dengan memotong kedua tangan korban.
"Habis dipotong tangan sebelah kanan. Terus kanan sebelah kiri, terus saya masukin ke dalam karung putih. Terus mayatnya saya seret ke samping. Tanpa lengan dan kepala. Saya kubur di ruang samping. Karena jarang yang akses. Lokasinya sempit," jelasnya.
Pelaku Tunggal
Selang tiga hari kemudian, Husen yang melihat tubuh korban sudah dikubur lalu menutup rapat lubang kuburan menggunakan cor-coran semen. Sedangkan bahan semen dan pasirnya ia ambil dari dalam rumah korban.
"Di situ korban saya kubur diberi semen. Dicornya hari Sabtu sore. Semennya ambil dari rumah korban. Lalu pasir dari sana. Karena tidak muat lubangnya ya kepala tidak cukup dikubur," ujarnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pelaku mutilasi atas nama Muhamad Husen ini pelaku tunggal dalam aksi pembunuhan tersebut.
"Dalam kasus pembunuhan pemilik toko air isi ulang, dihadirkan pelaku di sini atas nama Muhamad Husen. Husen ini pelaku tunggal," kata Irwan.
(mdk/tin)