Pelaku Mutilasi di Kaliurang Berencana Buang Tubuh Korban ke Tangki Septik
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, jika pelaku HP berinisiatif melakukan mutilasi pada korban dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.
Polisi menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang perempuan berinisial A (34) di salah satu kamar wisma di Kaliurang, Kabupaten Sleman. Pelaku berinisial HP (23) merupakan kenalan dari korban.
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, jika pelaku HP berinisiatif melakukan mutilasi pada korban dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Dimana orang yang mengalami trauma sering menghindari? Mereka mungkin menghindari pembicaraan, kegiatan, atau tempat yang dapat memicu kembali kenangan yang tidak menyenangkan.
"Motif melakukan mutilasi sesuai dengan keterangan pelaku yaitu untuk menyembunyikan jejak," katanya di Yogyakarta, Rabu (22/3).
Dia menceritakan pelaku berniat menghilangkan jejak dengan membuang bagian tubuh korban ke tangki septik. Sementara untuk tulang korban akan dibawa dengan ransel dan dibuang.
"Niat pelaku adalah bagian tubuh korban akan dibuang di tangki septik atau toilet. Sedangkan tulangnya akan dibawa dengan ransel yang sudah dipersiapkan. Ransel kami temukan di TKP," jelasnya.
Nuredy menambahkan karena proses untuk memutilasi korbannya membutuhkan waktu yang lama, pelaku kemudian memilih untuk meninggalkan jenazah korban di dalam kamar mandi. Pelaku kemudian melarikan diri.
"Karena pekerjaan (mutilasi) yang dilakukan oleh pelaku ini membutuhkan waktu lama, saat di Warmindo yang bersangkutan berubah pikiran. Pelaku kemudian melarikan diri," tutupnya.
(mdk/fik)