Pelukis Jelekong dalam cengkraman tengkulak
Kemajuan seni lukis Jelekong berdampak pada meningkatnya jumlah pelukis dan produksi lukisan.
Aktivitas seni rupa di Kampung Jelekong, Kabupaten Bandung, terus menggeliat. Namun banyaknya jumlah pelukis menimbulkan persaingan tidak sehat. Kehadiran para tengkulak makin memperkeruh iklim seni lukis Jelekong.
Fenomena tengkulak lukisan di Jelekong sudah lama muncul seiring makin menggeliatnya aktivitas seni rupa Jelekong. Lukisan Kampung Jelekong sudah dijual sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Timur Tengah, China hingga Belanda.
Kemajuan seni lukis Jelekong berdampak pada meningkatnya jumlah pelukis dan produksi lukisan. Banyak studio lukis yang memiliki karyawan lebih dari satu. Dalam seminggu mereka bisa menghasilkan puluhan lukisan. Untuk menghidupi studio dan karyawan, mereka harus bisa menjual cepat lukisannya.
Saat itulah muncul tengkulak menawarkan jalan pintas. Tengkulak atau calo berperan menghubungkan pelukis dengan pembeli. Mereka tidak segan menyalip pelanggan dan menawar harga lukisan sangat rendah.
Banyak pelukis yang akhirnya terjebak pada permainan tengkulak. Situasi ini menimbulkan terjadinya saling banting harga lukisan, fenomena melukis kilat demi uang dan bajak-membajak calon pembeli.
Misalnya, pembeli yang tadinya sudah janji akan membeli lukisan dari seniman A, oleh tengkulak atau calo dialihkan ke seniman B yang berani menjual lukisan lebih murah. Lukisan ukuran 135 x 85 cm yang standarnya dijual 150 ribu perlembar bisa menjadi 70 ribu hingga 100 ribu saja. Tengkulak tentu bisa menjualnya lebih mahal lagi kepada konsumen.
Seniman pemilik sanggar seni Paint Art Mandiri, Jaenudin mengatakan, kondisi tersebut berdampak negatif bagi masa depan seni lukis Jelekong. Banyak pelukis pemula yang justru berorientasi uang daripada proses berkesenian.
Jika kondisi itu terus dibiarkan, Ia khawatir masa depan lukisan Jelekong akan suram. “Saya khawatir Jelekong hanya jadi industri lukisan yang menempatkan proses seni di urutan terakhir,” katanya.
Padahal, sambung pelukis dengan titel Jayabaya ini, pendahulu mereka Odin Rohbidin sudah mewanti-wanti bahwa melukis bukan sembarang pekerjaan, tidak bisa dikerjakan asal-asalan, apalagi hanya demi uang.
“Abah Odin mengajarkan, membuat lukisan harus mengutamakan proses dan nilai seni daripada hasil. Ajaran ini tentu masih dipegang oleh seniman di sini,” kata sepupu Abah Odin ini.
Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi kondisi itu adalah dengan membentuk koperasi yang menaungi para pelukis Jelekong. Koperasi yang nantinya mengatur harga lukisan. Selain itu, praktek tengkulak yang mematikan proses kreatif seniman harus segera dihentikan.
Baca juga:
Belajar sejarah secara unik dengan komunitas Historia van Bandoeng
Oktober, waktu pas buat lihat ribuan burung di langit Bandung
HP sampai ular dijual untuk modal nonton final Piala Presiden
Selama Oktober, Trans Studio Bandung beli 1 dapat 2 tiket
Mengamati burung di alam bebas bersama Komunitas Bicons
Begini perjuangan Bobotoh agar bisa nonton final Piala Presiden
Ngeri, Trans Studio Bandung kini banyak 'hantu' gentayangan
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang dilakukan oleh kelompok pemuda yang bernama Seni Tani di Bandung? Sekelompok pemuda di Kota Bandung, Jawa Barat menciptakan cara healing unik. Mereka melakukan gerakan menyulap lahan tidur menjadi kebun pangan sehat. Sejumlah komoditas sayur berhasil dipanen.
-
Kenapa Kurikulum Merdeka dibuat? Latar belakang Kurikulum Merdeka adalah adanya kebutuhan untuk memperbarui kurikulum pendidikan agar lebih relevan dengan tuntutan zaman dan mengakomodasi perbedaan individu siswa.
-
Apa pengertian dari Kurikulum Merdeka? Kurikulum Merdeka adalah aturan atau rencana pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dalam kurikulum ini, pendidik diberikan keleluasaan untuk memberikan konten pembelajaran yang beragam agar lebih optimal dalam penyampaiannya. (Foto/@pixabay.com) Dengan berbagai macam materi pembelajaran, diharapkan peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Mengapa kelompok pemuda di Bandung mendirikan Seni Tani? Seni Tani lahir dari kegelisahan para pemuda, terutama saat terjadinya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Ketika itu, masyarakat banyak kesulitan mendapat pangan murah. Belum lagi para pemuda yang kesulitan mencari pekerjaan.