Peluncuran MIA heboh di medsos, GM Angkasa Pura I Manado di-bully
Tak menunggu lama, respons penolakan terus berbunyi dari berbagai akun tokoh daerah, akademisi.
PT Angkasa Pura I melalui General Manager Cabang Manado, Halendra Waworuntu, meluncurkan nama Manado International Airport (MIA) untuk memudahkan penyebutan Bandara kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara pada Jumat (12/8) pekan lalu.
Setelah diberitakan media massa, peluncuran nama yang disebut bukan untuk mengganti nama Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ini, justru membuat heboh bahkan menuai kecaman di sosial media (sosmed) Facebook. Halendra bahkan di-bully lantaran dianggap tidak menghormati nama besar pahlawan nasional Sam Ratulangi yang tersemat di nama bandara ini.
Akun Joppie Worek dalam laman Facebooknya Minggu (14/8) menyentil Gubernur Sulawesi Utara dan General Manager Angkasa Pura I untuk membatalkan nama MIA tersebut. Alasannya, atas permohonan keluarga pahlawan nasional yang mantan Gubernur Sulawesi tersebut.
"Dengan Hormat Kepada Gubernur Sulut, GM Angkasa Pura I mohon dibatalkan penggantian nama bandara Sam Ratulangi. Ini keluarga, anak Om Sam, Ibu Lani Ratulangi sudah bermohon dengan sangat. Terima Kasih," demikian bunyi postingan akun mantan jurnalis senior ini sambil memasang screen capture penolakan MIA oleh putri mendiang Dr Sam Ratulangi.
Tak menunggu lama, respons penolakan terus berbunyi dari berbagai akun tokoh daerah, akademisi, masyarakat bahkan akun diduga salah satu Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara, Wenny Lumentut. Umumnya menolak MIA dan mem-bully Halendra karena peluncurannya dianggap merubah nama Bandara sebagai salah satu identitas daerah.
"Saya sebagai wakil rakyat meminta ke pada Angkasa Pura agar jangan seenaknya mengganti nama bandara apalagi dengan menghilangkan kata/nama Sam Ratulangi sebaiknya namanya seperti usul kel Ratulangi yaitu Sam Ratulangi International Airport Manado," tutur akun diduga salah satu Wakil rakyat, Wenny Lumentut.
Akun Paoki Risco tak kalah pedas langsung menyindir GM Angkasa Pura I, Halendra RWaworuntu. "Baru jadi GM AP...so Mabo, Apalagi kalu jadi pejabat Sementara Gubernur Sulut...Abis dia ganti nama Tokoh Kawanua di sulut, harap maklum jo...blung lahir dia kwa, Opa Sam Ratulangi So beking bagus Indonesia...Sok Pintar (Baru jadi General Manager Angkasa Pura sudah mabuk, apalagi kalau jadi pejabat sementara Gubernur Sulut. Nama tokoh kawanua di Sulut habis dia ganti, harap maklum saja dia belum lahir Opa Sam Ratulangi sudah bikin bagus Indonesia. Sok Pintar," cuit dia.
Sementara itu, akun Demzy Frank Iroth, mengaku bingung dengan cara berpikir Halendra terkait peluncuran nama MIA. "Bingo juga ni om Halendra pe cara berpikir noh...orang2 so tabiasa deng penyebutan bandara samrat, masak mo robah om... (Bingung juga dengan cara berpikirnya Om Halendra. Orang-orang sudah terbiasa dengan penyebutan Bandara Sam Ratulangi, koq mau dirubah om)," tulisnya.
Tak hanya itu, diantara ratusan komentar penolakan, terdapat wacana untuk membuat petisi, pemanggilan dengar pendapat oleh DPRD Sulut terhadap GM Angkasa Pura I hingga meminta pencopotan General Manager yang dijabat Halendra.
Hingga saat ini postingan akun Joppie Worek tersebut telah menuai komentar sebanyak 123 komentar, 163 suka dan 22 kali dibagikan. Menanggapi berita peluncuran Manado International Airport (MIA) di media massa yang heboh di media sosial Facebook, General Manager Angkasa Pura I Cabang Manado Halendra Waworuntu, meminta masyarakat untuk tidak salah mengartikannya.
Menurutnya, MIA hanya sebatas kegiatan komunikasi perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan merek (branding) dan bukan mengganti nama Bandara.
"Nama Bandara tidak berubah, saya minta tolong untuk diklarifikasi ini. Untuk apa saya mengganti. Bandara Sam Ratulangi (nama) tokoh besar," jelas Halendra kepada merdeka.com saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (14/8) malam.
Berulang kali Halendra menegaskan bahwa tidak ada perubahan nama Bandara dalam kegiatan MIA. Branding dilakukan untuk memudahkan pengunjung untuk mengingat Manado saat berada di kota ini. Kegiatan branding sendiri, dikatakan dia, tidak bersifat paten namun dapat berubah dengan tema lain kapan saja.
Sebelumnya, berita peluncuran MIA yang dimuat di beberapa media membuat panik sejumlah warga Sulut. Melalui media sosial Facebook, warga menyatakan penolakan mereka. Bahkan, Halendra dituding tidak menghargai Sam Ratulangi sebagai seorang pahlawan nasional yang memiliki jasa besar terhadap daerah dan negara.
Baca juga:
Sempat ditutup hampir 11 jam, Bandara Sam Ratulangi kembali dibuka
Bandara Sam Ratulangi ditutup imbas letusan Gunung Lokon
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana lokasi Padang Mangateh? Dataran Tinggi Lokasi Padang Mangateh berada di dataran tinggi. Tepatnya di salah satu kaki Pegunungan Sago, ketinggian 700-900 meter di atas permukaan laut.