Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Terkendala Alat
Alat pemadam dibutuhkan di daerah daerah yakni pompa air berbentuk portabel. Sehingga mudah dibawa ke lokasi karhutla untuk memudahkan proses pemadaman.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, tim gabungan pemadam kebakaran hutan dan lahan kekurangan alat. Untuk itu, dia meminta kepada pihak pemerintah kabupaten dan kota untuk ikut menyediakan alat pemadam karhutla itu.
"Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Manggala Agni dan BPBD kekurangan alat pemadam karhutla saat melakukan kegiatan pemadaman di lokasi. Kami minta pemerintah kabupaten dan kota menyediakan alat itu," katanya kepada merdeka.com, Selasa (9/3).
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Alat pemadam dibutuhkan di daerah daerah yakni pompa air berbentuk portabel. Sehingga mudah dibawa ke lokasi karhutla untuk memudahkan proses pemadaman.
"Selain untuk pemerintah daerah, kami juga akan minta bantuan alat pemadam ke BNPB," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengungkapkan, alat pemadam tersebut sangat dibutuhkan karena personel sudah banyak bersiaga di sekitar lokasi kebakaran lahan. Karena saat ini, karhutla dapat dipantau melalui aplikasi Dasboard Lancang Kuning.
"Tentunya akan sulit melakukan pemadaman kalau anggota sudah banyak di lokasi, namun alat pemadam kurang," jelasnya.
Dia meminta bupati/wali kota untuk menambahkan mesin pompa karena sudah menjadi kebutuhan di lapangan. Menurutnya, dalam pemadaman karhutla ini memerlukan mesin pompa yang banyak. Untuk itu ia meminta agar mesin pompa pemadaman ini segera ditambah.
"Saya minta bupati mesin pompa menjadi kebutuhan silakan diadakan. Kekuatan kita ada pada pompa air personal kita banyak tapi tak bisa tanpa pompa air," tegasnya.
Agung mengatakan, pentingnya mobilisasi masyarakat dan diperlukan satu strategi untuk mendorong masyarakat agar bersama-sama menangani karhutla. Sebab, penyiapan masyarakat peduli api (MPA) memang membantu kesiapan pemadaman karhutla.
Namun terjadi kendala sulitnya menggerakkan masyarakat di luar MPA. Karena sudah ada pemahaman di masyarakat, kalau yang ikut MPA ada honornya. Sementara masyarakat yang sekedar ikut pemadaman tidak ada.
Hal itu membuat Agung meminta harus segera ditanggulangi. Karena dalam proses pemadaman memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk minimal tiga shift dan satu shift-nya terdiri 50 orang.
"Karena kita tidak bisa meninggalkan api walaupun malam hari. Pemadaman harus kita lakukan dengan semangat kita semua," ungkapnya.
Dia mengharapkan BPBD menyiapkan tabung oksigen. Karena akan berbahaya kalau petugas kehabisan oksigen murni. Untuk itu, perlu disiapkan di setiap posko minimal ada tabung oksigen penuh sehingga petugas mendapatkan oksigen cukup.
"Logistik juga kita perlukan karena kadang lokasi karhutla sangat jauh dari akses," jelasnya.
Menurutnya, dalam kondisi ini juga dibutuhkan kepemimpinan lapangan, sehingga akan bisa sama-sama mengidentifikasi permasalahan dengan baik.
Agung berharap semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah, TNI/Polri pelaku usaha untuk bersama-sama dalam penanganan karhutla di Riau.
Baca juga:
Gubernur Riau Sebut Ada Kepala Desa yang Lambat Merespons Laporan Karhutla
8 Orang Petani Jadi Tersangka Karhutla di Riau
Sepanjang 2021, Polda Riau Tahan 8 Pembakar Hutan dan Lahan
Karhutla Mengganas, Pemprov Riau Perintahkan Semua Perusahaan Bantu Pemadaman
Helikopter Bantuan KLHK untuk Pemadaman Karhutla Riau Alami Kerusakan
Gubernur Riau Tak Ingin Ada Lagi Petani Ditangkap karena Karhutla