Pemagaran Sepanjang 30,16 km di Laut Tangerang Bikin Nelayan Ngeluh, Pemkab: Itu Kewenangan Provinsi
Pemkab menyebut kewenangan perizinan dan pengelolaan wilayah pesisir utara Tangerang, sepenuhnya menjadi domain Pemerintah Provinsi Banten.
Dinas Kelautan Kabupaten Tangerang mengakui nelayan mengeluhkan aktivitas pemagaran laut di wilayah pesisir utara. Belum diketahui siapa yang melakukan pemagaran.
Pagar yang dibuat mencakup enam wilayah Kecamatan di Kabupaten Tangerang. Yakni Kecamatan Kronjo, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Mauk, Kecamatan Sukadiri, Kecamatan Pakuhaji dan Kecamatan Teluknaga.
Sejak ada pagar, nelayan harus merogoh kocek lebih dalam untuk perjalanan mencari ikan. Sebab biaya bahan bakar yang bertambah karena pemasangan pagar di deat di bibir pantai yang biasanya dipakai nelayan untuk melabuhkan kapalnya.
“Sudah lama kan itu, ya mengeluh semua ke kita,” kata Kepala Dinas Kelautan Kabupaten Tangerang, Jaenudin, dikonfirmasi, Rabu (8/1).
Jaenudin menuturkan jika kewenangan perizinan dan pengelolaan wilayah pesisir utara Tangerang, sepenuhnya menjadi domain Pemerintah Provinsi Banten. Dinas Kelautan Kabupaten Tangerang, hanya melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap masyarakat dan nelayan pesisir Tangerang.
“Kewenangan di Provinsi, dalam tataran pemda Kabupaten Tangerang hanya memberikan pelayanan kesejahteraan masyarakat dan nelayan saja,” ucap dia.
Jaenudin mengaku tidak tahu menahu pihak-pihak yang membangun dan mengamankan pagar atau melakukan pemagaran di sepanjang pantai utara Tangerang.
“Prinsinya kami tidak melihat perizinannya, intinya jangan sampai masyarakat kami di pesisir terganggu. Kami pemda Tangerang mengupayakan dengan masalah yang meraka hadapi supaya akses akses menuju mereka ke laut jangan terganggu,” terang dia.
Akibat kondisi itu, pihaknya terpaksa memberikan bantuan berupa BBM.
"Sesuai kewenangan membantu mereka dengan bantuan BBM dan kesehatan. Karena ini (pemagaran laut) tentu kan jadi banyak aktivitas masyarakat pesisir terganggu termasuk juga keselamatannya,” ujar Jaenudin.
Nelayan Was-Was Pemagaran Meluas
Sementara Fahrozi, nelayan yang biasa keluar masuk melalui muara di wilayah Sukadiri, Kabupaten Tangerang was-was pembangunan pagar akan memblokade akses keluar-masuk nelayan untuk mencari ikan di periairan Pantai Utara Tangerang.
“Kalau pemagaran itu sudah lama. Kalau sekarang belum merasa terganggu, karena ada sedikit jalan yang tidak dipagari kalau kapal saya lewat dari muara di Sukadiri, kalau muara-muara lain saya engga tahu ada jalan loposan (kecil) atau tidak,” ucap dia.
Menurut dia, para nelayan yang berada di wilayah Sukadiri juga sempat melihat pekerjaan pemagaran itu. Namun masyarakat nelayan tidak berani melarang atau berbuat macam-macam.
“Waktu magar saya sendiri enggak lihat, tapi banyak nelayan lain menyaksikan tapi enggak berani ngelarang, semua pada takut. Mungkin itu dikasi jalan loposan, jadi enggak semua dipagari,” katanya.
Pria yang sudah 30 tahun lebih mencari ikan di wilayah Pantura Tangerang ini mengakui saat ini cuaca sedang tidak bersahabat, sehingga banyak nelayan memilih beristirahat.
“Angin lagi kencang, cuaca buruk. Tangkapan juga engga banyak mending istirahat sambil bener-benerin kapal,” ucap dia.
Fahrozi berharap agar aktivitas pembangunan yang tengah ramai di wilayah pesisir Tangerang tidak sampai menggangu nelayan mencari nafkah.
“Kalau mau bangun, kalau memang lahannya silakan. Tapi jangan sampai nanti kapal-kapal kami enggak bisa lewat, nelayan pasti ngamuk,” ujarnya.