Pembangunan kereta tanpa awak Bandara Soekarno-Hatta sudah 75 persen
Pembangunan kereta tanpa awak Bandara Soekarno-Hatta sudah 75 persen. Fase pertama akan beroperasi pada Juni ini. Dengan satu trainset beroperasi dari Terminal 2 ke Terminal 3.
Proses pembangunan kereta tanpa awak atau Automated People Mover System (APMS) di Bandara Soekarno-Hatta sudah mencapai 75 persen. Pengerjaannya terus dikebut untuk mempercantik kawasan di bandara tersebut.
"Progres pembangunannya sudah melebihi 75 persen," ujar Publik Relation Manager PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, Selasa (18/04).
Sebutan lain dari APMS itu adalah Skytrain. APMS nantinya akan melayani seluruh pengguna jasa di bandara itu yang ada di dalam kawasan Bandara saja.
Proses pembangunan Skytrain tersebut berada di area perkantoran Bandara Soekarno-Hatta. Lokasinya persis di samping stasiun kereta bandara yang melayani penumpang dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Tampak beberapa komponen bangunan sudah terpasang. Tiang-tiang beton tinggi menjulang. Bahkan rel yang menjadi akses Skytrain juga terlihat sudah terpasang.
"Nantinya Skytrain ini kepastiannya selalu tepat waktu tunggu. Per lima menit dia akan tiba di setiap terminal. Mulai dari terminal 1, 2 dan 3. Hal itu jelas akan mempermudah pengguna jasa karena terukur waktunya, sekitar 7 menitan ke antar terminal," ujarnya.
Dia menyebut, fase pertama akan beroperasi pada Juni ini. Dengan satu trainset beroperasi dari Terminal 2 ke Terminal 3.
"Satu trainset-nya itu terdiri dari 2 gerbong dengan kapasitas 176 penumpang," kata Yado.
Skytrain full beroperasi pada Agustus 2017. Dengan terdiri dari 3 trainset yang menghubungkan Terminal 1 ke Terminal 3.
Sementara itu, Manager Humas Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho menyatakan, pengerjaan pembangunan Skytrain belum menemui kendala berarti.
"Pengerjaannya sesuai dengan yang ditargetkan, karena terus berjalan. Nantinya Skytrain ini juga sampai 24 jam sesuai jadwal penerbangan," tuntasnya.
Baca juga:
Di atas Rp 100.000, tarif kereta Bandara Soekarno-Hatta setara taksi
Pemakaman angker di Tangerang mulai digusur untuk kereta bandara
Proyek kereta api Bandara Soekarno-Hatta terus dikebut
Juni 2017, Bandara Cengkareng punya kereta tanpa pengemudi
Proyek kereta api bandara selesai akhir Maret 2017
Masih ada kendala lahan, kereta bandara tetap beroperasi Juli 2017
Soal kereta bandara, Sumarsono sebut harus dirapikan supaya baik
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Bagaimana cara penghuni Kelapa Gading mencapai Bandara Soekarno-Hatta? Lokasi kawasan ini pun sangat strategis dengan akses tol yang langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Kapan Soeharto ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Bandung? Menjelang Perang Pasifik pecah, Sersan Soeharto ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Bandung sebagai pasukan cadangan.
-
Mengapa penerbangan di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati? Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh, artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet," kata Presiden Joko Widodo, saat menijau kesiapan Bandara Kertajati, mengutip Liputan6