Pembongkaran pagar pembatas di Keraton Surakarta dilanjutkan
Tak hanya pembongkaran pagar seng besi, Raja Surakarta Paku Buwono XIII Hangabehi juga memerintahkan sejumlah kerabat untuk melakukan penataan di beberapa bangunan inti keraton.
Pembongkaran pagar penghubung antara Sasana Narendra (tempat tinggal raja) dengan Langen Katong di dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, hari ini dilanjutkan. Pembongkaran paksa yang dilakukan sejak Minggu (2/4) siang kemarin sempat tertunda akibat hujan deras.
Informasi yang dihimpun dari sumber di keraton menyebutkan tak hanya pembongkaran pagar seng besi, Raja Surakarta Paku Buwono XIII Hangabehi juga memerintahkan sejumlah kerabat untuk melakukan penataan di beberapa bangunan inti keraton.
Bangunan tersebut antara lain gedung pusaka atau Dalem Ageng dan Sri Manganganti. Pembongkaran pagar dan penataan sejumlah gedung penting tersebut, kata sumber tadi, juga telah dikonsultasikan dengan BPCB Jawa Tengah.
"Dhawuh dalem untuk melakukan pembongkaran dan penataan diberikan empat orang. Yaitu Gusti Dipo (KGPH Dipokusumo), Gusti Tedjo (Panembahan Agung Tedjowulan), Gusti Ninok (GPH Suryo Wicaksono) dan KGPH Benowo," ucap sumber tersebut.
Pembongkaran pagar dan penataan sejumlah bangunan penting di keraton mendesak dilakukan. Pasalnya upacara adat ulang tahun Naik Tahta atau Tingalan Dalem Jumenengan akan berlangsung 22 April. Sementara latihan tari Bedaya Ketawang sebagai tarian sakral yang wajib ditampilkan dalam acara tersebut akan dilakukan mulai 6 April ini.
Sebelumnya, Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo berharap tak ada gesekan dalam pembongkaran pagar tersebut. Ia mengatakan akan ada lagi upaya mediasi antara kedua kubu yang berseteru.
"Masalah di keraton ini harus diselesaikan secara kekeluargaan. Rencananya akan ada mediasi lagi," pungkas Kapolresta.