Pembunuh Pasutri Pakai Kayu dan Palu Ditangkap di Surabaya
Teka-teki tewasnya pasangan suami istri (Pasutri) di Tuban, Jawa Timur akhirnya terungkap. Polisi memastikan kasus tersebut merupakan perampokan, satu pelaku pun telah ditangkap.
Teka-teki tewasnya pasangan suami istri (Pasutri) di Tuban, Jawa Timur akhirnya terungkap. Polisi memastikan kasus tersebut merupakan perampokan, satu pelaku pun telah ditangkap.
Pelaku sadis itu diketahui bernama Wiji (37), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Ia menghabisi nyawa kedua korban bernama Sukamto (60) dan Sri Endang Wati (55), dengan menggunakan balok kayu dan palu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Dimana lokasi Tugu Pahlawan di Surabaya? Tempat wisata di Surabaya yang populer dan wajib dikunjungi selanjutnya adalah Tugu Pahlawan. Monumen yang dibangun di pusat kota Surabaya ini ditujukan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur. Di bawah taman Tugu Pahlawan ini terdapat museum yang berisi foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.
-
Kapan pertempuran besar di Surabaya yang menandai Hari Pahlawan? Dikutip dari laman semarangkota.go.id, sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November dimulai saat pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris pada 10 November 1945.
Jenazah Pasutri itu ditemukan dalam kondisi bersimbah darah berada di dalam toko kasur, tepatnya di tepi jalan raya di depan Pasar Plumpang, Kecamatan Plumpang, Tuban, Jumat (12/7), sore.
"Pelaku telah diamankan," kata Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Mustijat Priyambodo, Minggu (14/7).
Menurutnya, pelaku diketahui setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan beberapa saksi. Setelah itu anggota melakukan koordinasi dengan Subdit Jatanras Polda Jatim untuk melakukan perburuan.
Pelaku diketahui melarikan diri ke arah Cepu sampai Baureno Kabupaten Bojonegoro usai menjalankan aksinya. Ia kemudian naik bus melarikan diri ke Surabaya.
"Dilakukan pembuntutan sampai di Surabaya, kemudian di depan Jembatan Merah Plaza dilakukan penangkapan terhadap pelaku," terang Mustijat.
Pada saat akan ditangkap, pelaku sempat melarikan diri, sehingga anggota terpaksa melumpuhkan pelaku dengan timah panas. Selanjutnya pelaku dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Pelaku melarikan diri ketika akan ditangkap dan dilakukan penembakan kearah kaki," ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Tulungagung itu.
Pelaku nekat melakukan tindakan sadis itu lantaran ketika menjalankan aksinya ketahuan korban. Untuk meninggalkan jejak, akhirnya pelaku gelap mata dan menghabis nyawa Pasutri tersebut dengan menggunakan balok kayu dan palu.
"Sukamto meninggal dengan luka terbuka di bagian kepala akibat terkena pukulan kayu balok sebanyak 3 kali dan akibat benturan batu batako. Serta pada tulang dada terjadi patah tulang disertai pendarahan yang diakibatkan kekerasan benda tumpul yakni palu," jelasnya.
Menurutnya, untuk korban Sri Endangwati, tewas dengan luka terbuka di kepala bagian belakang. Serta terdapat patah pada tulang dada yang mengakibatkan pendarahan akibat terkena pukulan palu.
"Korban wanita juga terdapat luka cekikan dan patah pada bagian tulang hidung. Jasad korban itu ditemukan berada di gudang kapas pembuatan kasur dalam posisi terlentang dengan luka di kepala bagian belakang," jelasnya.
Barang bukti yang diamankan dalam kasus itu berupa satu batang balok kayu panjang, satu martil, dua buah obeng, sebilah bendo, satu sepeda motor, 9 buku tabungan milik korban, dan beberapa barang bukti lainnya.
"Semua barang bukti telah diamankan," ungkapnya.
Sebelumnya jasad Pasutri itu pertama kali ditemukan anaknya. Saat itu saksi datang ke rumah karena sudah tiga hari tidak bisa menghubungi kedua korban.
Saat berada di lokasi, sang anak mengetahui orang tuanya sudah meninggal berada di dalam toko kasur. Selama ini mereka tinggal di toko yang berada di tepi jalan raya, tepatnya di Pasar Plumpang.
Baca juga:
Pelaku Bunuh dan Mutilasi Pegawai Kemenag di Bandung Usai Bercinta
Kesal Sering Diintip, Pria di Padang Lawas Utara Bunuh Adik Ipar
Mayat Pasutri Bersimbah Darah Ditemukan di Dalam Toko Kasur
Selain Asmara, Pelaku Mutilasi Komsatun Wachidah Lantaran Terlilit Utang
Korban Mutilasi di Banyumas Merupakan Pegawai Kemenag Kota Bandung