Pembunuh Wanita yang Jasadnya Ditenggelamkan Pakai Batu Ternyata Pacar Korban, Ini Motifnya
Sebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Polisi meringkus pelaku pembunuhan sekaligus pembuang, IA (46), wanita yang mayatnya mengapung di Sungai Kelekar tepatnya di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dua hari lalu. Mayat korban dililitkan batu penggilingan sebagai pemberat.
Pelaku tak lain adalah kekasih korban inisial AK (51). Dia ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Desa Tanjung Seteko, Indralaya, Ogan Ilir, Selasa (20/8) malam.
- Mayat Wanita Korban Pembunuhan Mengapung dengan Pemberat Batu Penggiling, Ditemukan Luka di Leher
- Tipu Muslihat Keponakan Usai Bunuh Paman di Pamulang Tangsel dan Bungkus Jasad Korban Dalam Sarung
- Wanita di Garut Dirampok dan Dibunuh Keponakan, Anak Korban Pura-Pura Mati
- Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap
Kasatreskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham mengungkapkan, pembunuhan berawal saat keduanya berjanji bertemu, Sabtu (17/8) malam. Tanpa diketahui penyebabnya, mereka terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Di saat korban terus mengumpat, muncul niat membunuh di kepala tersangka. Secepat kilat, dia menikam leher berulang kali dan di bagian tubuh korban lain hingga tewas di tempat.
"Tersangka adalah pacar korban, mereka menjalin hubungan asmara. Tersangka kesal korban mengumpat saat cekcok," ungkap Kasatreskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham, Kamis (22/8).
Dalam penangkapan, petugas menemukan sejumlah barang bukti. Yakni sebilah pisau, sepeda motor korban, dan sepeda motor milik pelaku yang digunakan untuk membawa jenazah korban ke lokasi pembuangan.
"Pembunuhan terjadi Sabtu pukul setengah 12 malam, malam itu juga tersangka membuang mayat korban," kata Ilham.
Tersangka membawa mayat korban menggunakan sepeda motor ke arah Jembatan Pesona Tanjung Senai. Mayat didudukkan pelaku di depannya dan memposisikannya seperti layaknya orang masih hidup agar tidak dicurigai.
Sesampai di jembatan, pelaku mengikat kedua kaki korban dengan kabel. Kemudian dia mengikatkan batu penggilingan di perut korban sebagai pemberat agar tenggelam dalam waktu lama.
"Pelaku melempar mayat korban ke bawa jembatan, situasinya lagi sepi. Pelaku kemudian bawa motor korban untuk ia kuasai," kata Ilham.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dan Pasal 338 KUHP serta tentang pencurian pembunuhan serta Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekeradan yang diancam 15 tahun penjara.
Diketahui, warga yang sedang menikmati perlombaan peringatan HUT RI ke-79 mendadak heboh dengan penemuan mayat wanita mengapung Sungai Kelekar tepatnya di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai Indralaya, Ogan Ilir, Senin (19/8) sore. Korban diduga tewas akibat pembunuhan.
Mayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek. Setelah diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang, korban diketahui warga Kelurahan Kutaraya, Ogan Komering Ilir, inisial IA (46).
Dokter forensik mengungkap terdapat banyak luka di tubuh korban. Seperti luka robek di leher yang memutus saluran nafas dan luka di pinggang sampai merobek hati. Ada juga luka lebam di pinggang bagian lain.
Yang mengagetkan, ditemukan batu penggilingan yang diikatkan di perut korban menggunakan kawat seling. Batu seberat hampir 10 kilogram itu bertujuan menenggelamkan korban.
"Indikasinya agar korban tenggelam setelah meninggal," kata Indra.
Anak korban, MI (23), menyebut ibunya pamit untuk bekerja di sebuah rumah makan di Palembang menggunakan sepeda motor pada Kamis (15/8). Dua hari kemudian, ia tak bisa lagi komunikasi karena ponsel korban tak aktif.
"Kami cari kemana-mana, dan saat lihat ada penemuan mayat di Ogan Ilir, kami yakin itu ibu kami, ternyata benar," kata MI.
MI yakin ibunya tewas dibunuh. Apalagi sepeda motor dan barang-barang lain sudah tidak ditemukan.
"Ada luka tusukan, kaki diikat dan ada batu penggiling begitu, kami yakin dibunuh. Kami minta polisi menangkap pelakunya," kata MI.