Pembunuhan Bule Jerman di BSD, Polisi Duga Pelaku dan Korban Saling Kenal
"Saksi tahu, karena ada perlawanan korban. Perlawanan seperti apa, saksi tidak tahu karena tidak melihat langsung. Dia (korban) teriak-teriak, kemudian dia (PRT) lari ke salah satu rumah temannya, yang pekerja bangunan," ucap Kasat Reskrim.
Polres Tangerang Selatan berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan terhadap pasangan suami istri asal di Perumahan Giri Loka 2 BSD, Tangerang Selatan, pada Jumat (12/3) malam kemarin. Diduga korban dan pelaku saling mengenal satu sama lain.
"Pelaku sudah teridentifikasi dan kemungkinan pelaku kenal dengan korban," ucap Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra di Mapolres Tangsel, Sabtu (13/3).
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Bagaimana proses pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Untuk dijadikan pupuk, tinja yang masih bercampur dengan air dan lumpur akan ditampung untuk dikeringkan. Setelahnya air akan diolah menjadi kondisi baik dan lumpur serta tinja akan menjadi pupuk.
-
Tempat wisata apa yang menawarkan pemandangan indah hutan dan sungai di Tangerang? Tebing Koja menawarkan panorama alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. Dari atas tebing, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan hutan dan sungai yang hijau, serta kota Jakarta yang terlihat jauh di kejauhan.
-
Kapan angin kencang menerjang Desa Watuagung, Kabupaten Semarang? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
Angga menerangkan, dari kejadian tersebut, pihaknya tengah melakukan pengejaran. Sementara, dari lokasi kejadian Polisi memeriksa rekaman CCTV dan keterangan dari tiga orang saksi, diantaranya Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang tinggal bersama korban.
"Saksi-saksi 3 orang. Satu orang pembantu dan dua orang yang dia temui saat lari dari TKP rumah korban," ucap Angga
Dia menjelaskan, PRT merupakan saksi, yang mengetahui peristiwa pembunuhan terhadap dua orang majikannya yang telah menikah sejak tahun 1996 lalu.
Dari keterangan PRT, dirinya mengaku mengetahui adanya tindak kriminal pembunuham itu, saat majikannya melakukan perlawanan terhadap perbuatan pelaku.
"Saksi tahu, karena ada perlawanan korban. Perlawanan seperti apa, saksi tidak tahu karena tidak melihat langsung. Dia (korban) teriak-teriak, kemudian dia (PRT) lari ke salah satu rumah temannya, yang pekerja bangunan," ucap Kasat Reskrim.
Selain tiga orang saksi yang diperiksa, Polisi juga memastikan telah memeriksa bukti rekaman CCTV di sekitar rumah korban. Namun sayang, hasil rekaman CCTV tersebut, kata Kasat Reskrim tidak terlalu jelas.
"Ada 1 CCTV di tangga, tapi itu tidak terlalu jelas. Di dalam kediaman tidak ada CCTV," ucap dia.
Kasat belum dapat memastikan, sosok pelaku pembunuhan pasutri tersebut, apakah pihak yang bertamu ke TKP rumah korban sebelum kejadian. Atau orang lain.
"Itu masih kita dalami, karena pelaku kan belum kita tangkap. Karena saksi pun minim, jadi masih kita dalami dan mudah-mudahan secepatnya kita amankan dan kita bisa dapatkan titik terang," terangnya.
Baca juga:
Pembunuhan di Rumah Mewah BSD, Polisi Temukan Kapak & Korek Api Bentuk Pistol
Polisi Kantongi Pembunuh Pasutri di BSD, Suami WNA asal Jerman
Sebelum Ditemukan Tewas, Pasutri di BSD Sempat Didatangi Tamu
Suami Istri Ditemukan Tewas di BSD Tangsel, Diduga Korban Pembunuhan
Usai Membunuh, Petani di NTT ini Jalan Kaki 5 Jam Menyerahkan Diri ke Kantor Polisi