Pemburu DVD porno di Glodok paling banyak pria paruh baya
Anak muda jarang membeli DVD porno. Didominasi pria paruh baya sampai kakek-kakek.
Pedagang DVD porno di Pasar Glodok, Jakarta Barat, masih bertebaran. Tapi tak seperti dulu, kini pembelinya kebanyakan pria usia 40 tahun ke atas.
Penjualan DVD porno sepertinya tidak pernah mati. Di Glodok terdapat puluhan kios penjual DVD yang juga menjajakan film-film syur. Meski sudah berkali-kali dirazia tapi mereka masih tetap membuka lapak dan kiosnya di sana. Area Glodok yang dijadikan tempat berkumpulnya penjual DVD porno berada di sekitar jembatan. Mereka masih buka karena masih memiliki peminat film-film seperti itu.
"Sekarang yang beli lebih banyak orangtua, ya usia 40 tahunan ke atas. Ada juga kakek-kakek yang sering beli ke sini. Biasanya karena emang sudah hobi," tutur seorang pedagang DVD porno, Selasa (10/2).
Peminat DVD porno memang tidak seramai tahun 2000-an. Dahulu pembeli DVD di Glodok bisa berasal dari berbagai kalangan dan usia. Bahkan PNS, pejabat, dan orang-orang kantoran juga sering beli DVD di Glodok. Anak-anak muda mulai dari SMP sampai kuliahan juga sering membeli di sana.
Sekarang kondisinya sudah berbeda. Hasil penelusuran merdeka.com, pembeli DVD porno di Glodok sudah tidak seramai sepuluh tahun lalu. Sekarang sudah jarang terlihat anak-anak usia muda datang ke sana untuk membeli DVD porno.
"Ya, kayaknya sih anak-anak muda lebih banyak lihat porno dari internet. Sudah jarang anak-anak beli ke sini. Hampir enggak ada," kata pedagang lain yang membuka lapaknya di bawah jembatan Pasar Glodok.
Berkembangnya internet menjadi salah satu penyebab berkurangnya pembeli dari kalangan muda. Pembeli usia 40 tahun ke atas yang datang adalah mereka yang memang belum melek internet. Mereka biasanya berasal dari kalangan menengah ke bawah yang hobi nonton film porno melalui DVD player.
"Hobi saja. Buat nonton di rumah," kata seorang pembeli yang usianya diperkirakan sudah melewati kepala empat.
Baca juga:
Vulgarnya penjaja DVD porno di Pasar Glodok
Para turis ini nekat bugil di tempat suci
Model Playboy ini tobat difoto bugil
Bikin video porno di perpus kampusnya, mahasiswi dicokok polisi
Ketahuan orangtua nonton porno, bocah perempuan Rusia bunuh diri
KPID Jakarta semprit lima stasiun TV muat tayangan tak mendidik
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Siapa saja yang terlibat sebagai tersangka dalam kasus produksi film porno ini? Siskaeee dijerat bersama 10 pemeran lainnya, sebagai tersangka dalam film porno. Di antaranya 8 pemeran wanita yang ditetapkan menjadi tersangka yakni Anisa Tasya Amelia alias Melly 3GP (ATA alias M), Virly Virginia (VV), Putri Lestari alias Jessica (PPL), NL alias Caca Novita (CN), Zafira Sun (ZS); Arella Bellus (ALP alias AB), MS, dan SNA.Sementara untuk pemeran pria yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yakni berjumlah dua orang bernama Bima Prawira (BP) dan Fatra Ardianata (AFL).
-
Bagaimana konsumsi film porno yang berlebihan dapat memengaruhi kinerja seksual? “Tekanan ini dapat memengaruhi harga diri dan menghambat kenikmatan seksual,” jelas Shah.
-
Apa efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi film porno yang berlebihan terhadap kehidupan seksual? “Terlalu banyak menonton porno dapat menyebabkan seseorang memiliki ekspektasi yang tidak realistis mengenai citra tubuh, kinerja seksual, dan dinamika dengan pasangan,” ujar Niyatii N Shah, seorang ahli seksologi.
-
Siapa yang menyatakan bahwa ekspektasi yang tidak realistis dapat muncul akibat menonton film porno secara berlebihan? “Terlalu banyak menonton porno dapat menyebabkan seseorang memiliki ekspektasi yang tidak realistis mengenai citra tubuh, kinerja seksual, dan dinamika dengan pasangan,” ujar Niyatii N Shah, seorang ahli seksologi.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.