Pemerintah Target Angka Stunting di Bawah 680 Ribu Per Tahun
Pemerintah menargetkan angka stunting pada anak berada di bawah 680 ribu per tahunnya untuk mengejar target prevalensi stunting sebanyak 14 persen pada Tahun 2024. Target itu melihat angka kelahiran di Indonesia saat ini yang mencapai 4,8 juta per tahun.
Pemerintah menargetkan angka stunting pada anak berada di bawah 680 ribu per tahunnya untuk mengejar target prevalensi stunting sebanyak 14 persen pada Tahun 2024. Target itu melihat angka kelahiran di Indonesia saat ini yang mencapai 4,8 juta per tahun.
“Kalau kita lihat angka kelahiran kita sekitar 4,8 juta per tahun, berarti paling tidak per tahunnya angka stunting kita harus di bawah 680 ribu sekian. Kalau angka stunting-nya per tahun sudah di atas 680 ribu, kita tidak bisa mencapai target yang sudah ditetapkan oleh presiden,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi secara virtual tentang mengukur keberhasilan pengentasan stunting di Jakarta, Kamis (10/9).
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Bagaimana cara Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting? Selain disi dengan pertunjukkan seni, Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting, salah satunya dengan minum TTD bersama yang dilakukan secara simbolis. Sedangkan pengetahuan mereka diperkaya dengan informasi yang hadir dengan permainan cerdas cermat.
-
Di mana angka stunting di Bandung berhasil diturunkan secara signifikan? Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan yakni Kecamatan Andir.
-
Di mana atraksi akrobatik Flying Trapeze di PIM 2 Jakarta dilakukan? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Kenapa angka stunting di Indonesia harus diturunkan? Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan. Stunting harus menurun minimal 3,8% per tahun adalah target dari BKKBN. Kita harus serius menurunkan angka stunting, oleh karena itu keluarga menjadi faktor kunci dalam mencegah stunting,”
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2019, saat ini telah terjadi penurunan prevalensi stunting dari 30,8 persen pada Tahun 2018 (Riskesdas 2018) menjadi 27,67 persen Tahun 2019 atau turun sekitar 3,13 persen.
Menurut Muhadjir, perlu ada langkah-langkah strategis dan terobosan yang dilakukan agar Indonesia mampu menurunkan angka stunting sesuai yang ditargetkan presiden.
“Karena itu saya berharap dengan adanya seminar seperti ini, nanti langkah-langkahnya akan lebih konkret dan bisa betul-betul memenuhi target,” katanya.
Sementara itu, analis Kebijakan Ahli Utama Balitbangkes Kemenkes Siswanto menjelaskan pencapaian angka stunting di Indonesia tahun 2018 dan 2019. Hal ini dikarenakan untuk tahun 2020 ini, Kemenkes belum melakukan evaluasi secara objektif dan rencananya akan diukur pada bulan Oktober nanti.
"Walaupun setahun, ini 2018 banding 2019 maka kita lihat bahwa pada kategori yang angka stunting tinggi dan sangat tinggi mulai bergeser ke kiri. Ini bisa kita bandingkan grafik atas bawah. Artinya apa? Artinya sebenarnya kalau boleh saya katakan program kita sudah on the right track. Tetapi ini bagaimana kita mengantisipasi atau menginovasi dengan adanya Covid ini. Nah ini yang menjadi penting, yang menjadi tantangan,” ujar Siswanto.
Melihat dari kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Siswanto mengatakan, bahwa Covid-19 tentu bisa mengganggu ketersediaan pangan, pola asuh, hingga akses ke layanan kesehatan. Pernyataan tersebut sudah dibuktikan juga dengan kajian yang ada.
Siswanto juga menghadirkan data terkait pengaruh kemiskinan bagi angka stunting. Kondisi pandemi Covid-19 yang sangat memengaruhi perekonomian masyarakat dan negara dikatakan juga bisa memengaruhi angka stunting di Indonesia.
"Sekarang kalau kita lihat, ada hubungan memang antara kemiskinan dengan angka stunting. Jadi ini kalau (nilai) Rnya adalah 37,6% artinya apa? Artinya bahwa kemiskinan berkontribusi atau paling tidak attributable sebanyak 37% untuk terjadinya stunting. Nah ini yang kita khawatir adalah Covid-19, karena dengan Covid-19 maka terjadilah kontraksi dari pada ekonomi dan kita menjadi pada khawatir jangan-jangan stunting tidak makin malah turun malah makin naik.”
Siswanto menambahkan bahwa jika grafis kasus Covid-19 dapat diratakan, maka angka stunting akan mengalami sedikit gangguan. Akan tetapi, jika ternyata Covid-19 tidak berhasil dikendalikan dan memakan waktu lama, maka tentu saja hal tersebut dapat memberikan gangguan pada angka stunting.
Selain itu, Siswanto juga memberikan penjelasan terkait perlu diperhatikan agar angka stunting dapat dikendalikan. Dalam penanganannya itu sendiri, terdapat cara yang cukup terkenal untuk menangani stunting, yaitu 5 pilar percepatan penurunan stunting.
“Yang penting itu sebenarnya adalah supaya itu langsung ke penerima manfaat itu terasa nomor 4 sebenarnya (dari 5 pilar percepatan penurunan stunting) yaitu menjamin ketersediaan pangan dan gizi untuk 1.000 hari pertama kehidupan yaitu adalah pada ibu hamil dan batita. Jadi artinya, keluarga yang hamil dan punya batita itu harus ada jaminan, ya. Dia mendapatkan gizi dan dia mendapatkan pangan.”
Reporter Magang: Maria Brigitta Jennifer
(mdk/gil)