Pemkab Kulon Progo Petakan 14 Titik Penyebab Banjir
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai 14 titik yang menjadi penyebab banjir di beberapa kecamatan.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai 14 titik yang menjadi penyebab banjir di beberapa kecamatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Senin, mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi lokasi bangunan yang rusak, sehingga menjadi penyebab potensi banjir.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
"Berdasarkan identifikasi di kalapangan, kami mencatat ada 14 titik penyebab banjir. Kami sudah berusaha menangani, namun tidak semua dapat dikerjakan," kata Gusdi seperti dikutip Antara, Senin (3/12).
Dia mengatakan 14 titik penyebab banjir tersebar di Kecamatan Wates, Panjatan, Temon, Sentolo, Lendah, Galur, dan Pengasih.
Sebanyak 14 titik penyebab banjir, yakni drainase Kalituri atau Carik Barat di Desa Palihan (Temon), drainase Kali Sidatan di Desa Kalidengen (Temon), drainase Kulwaru (Wates), drainase tengah sawah di Desa Ngestiharjo (Wates), drainase Wojowalur di Desa Bojong (Panjatan).
Selanjutnya, drainase Bug Grojok di Desa Kedunggong (Wates), Sungai Serang di Kelurahan Wates (Wates), drainase Papah di Desa Sukoreno (Sentolo), drainase Rowojembangan di Desa Sukoreno (Sentolo), drainase Kaligawe di Desa Krembangan (Panjatan), drainase Heisiro di Desa Banaran (Panjatan).
Kemudian, drainase Kalipeni di Desa Bugel, Pleret, Garongan dan Karangwuni yang ada di Panjatan dan Wates, drainase Ceme di Desa Tirtorahayu (Galur) dan drainase Miri (Wates).
DPUPKP telah melakukan berbagai tindakan untuk mengantisipasi potensi banjir di 14 titik penyebab banjir, seperti normalisasi, merehabilitasi tanggul, pembersihan tanaman yang menyumbat aliran air, perbaikan klep, pelebaran penampang basah, rehabilitasi parapet, rehabilitasi pintu air, dan penyesuaian penampang basah antara hulu dan hilir.
"Di 14 titik tersebut bila dalam kondisi hujan dengan intensitas tinggi, dipastikan banjir. Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi penyebab banjir untuk selalu waspada. Kami juga mengharapkan peran masyarakat membersihkan tanaman di sekitar drainase yang dapat mengganggu aliran air," harapnya.
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati meminta DPUPKP segera memperbaiki atau melakukan nornalisasi drainase yang rusak. Jangan sampai menyebabkan banjir, seperti drainase Wojowalur yang mengancam ratusan rumah warga dan persawahan.
"Kami sering kali mengingatkan DPUPKP supaya segera menindaklanjuti setiap ada laporan masyarakat soal kerusakan drainase atau infrastruktur lainnya. Kami berharap di 14 titik tersebut mampu menampung air dengan baik, sehingga air tidak membanjiri persawahan dan permukiman warga," harapnya.
Baca juga:
Ratusan Rumah 3 Desa di Penajam Kaltim Terendam Banjir Akibat Diguyur Hujan Semalaman
Banjir di Penajam Kaltim Putuskan Jembatan dan Rendam Ratusan Rumah
13.447 Rumah di Riau Terendam Banjir
Puluhan Rumah Warga di Jembrana Terendam Banjir
Gelar Sidak, Wakil Wali Kota Malang Temukan 26 Titik Genangan