Pemkot Solo Targetkan 2020 Seluruh Pasar Tradisional Terapkan e-Retribusi
Lebih lanjut Subagiyo menyampaikan, banyak keuntungan yang didapat dengan penerapan e-retribusi. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas sangat tinggi karena tidak adanya praktik pungli.
Tahun 2020 mendatang, seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Solo sudah menerapkan sistem pembayaran retribusi elektronik (e-retribusi). Dari 44 pasar tradisional yang ada saat ini baru 14 diantaranya yang sudah menerapkan e-retribusi.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta Subagiyo mengatakan, 14 pasar tradisional yang sudah menerapkan e-retribusi tersebut antara lain, Pasar Klewer, Pasar Gede, Pasar Burung Depok, Pasar Singosaren, Pasar Harjodaksino, Pasar Gading, Pasar Tanggul, Pasar Sangkrah, Pasar Jongke, Pasar Gilingan, Pasar Ayu dan lainnya.
-
Kapan Pasar Tradisional Selo buka? Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki bangunan megah. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual buah-buahan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari pasaran Wage dan Legi.Walaupun hanya buka dua kali dalam lima hari, namun saat buka suasana pasar tidaklah terlalu ramai.
-
Di mana Pasar Tradisional Selo berada? Pasar Selo merupakan pasar setingkat kecamatan. Lokasinya pun cukup strategis karena berada di antara jalan penghubung Magelang-Boyolali hingga ke Solo.
-
Bagaimana Pasar Imogiri menerapkan sistem pembayaran digital? “Pembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat transaksi,” Hal itu juga diperjelas oleh Suryanto selaku Admin Pasar Imogiri Bantul. Ia mengatakan bahwa transaksi pembayaran secara digital sudah ada sejak lama. Sistem jual beli hingga pembayaran digital yang ada di Pasar Imogiri Bantul seperti Pasar.id dan QRIS.
-
Kenapa kamu pergi ke pasar tradisional? Minggu lalu, saya pergi ke pasar tradisional untuk membeli beberapa kebutuhan sehari-hari. Seperti biasa, saya pergi ke sana sendirian dengan membawa daftar belanja.
-
Kapan Bunga Zainal berbelanja di pasar tradisional? "Selamat pagi bun, hari ini jadwal Marimar shop ke pasar. Engga deng sebenernya jadwal Marimar shop ke pasar itu hari bukan hari Minggu, tapi hari Sabtu. Ya karena kemarin Marimar cape banget, ya udahlah ya diganti hari Minggu." kata Bunga seperti dilansir dari video tersebut.
-
Bagaimana Bunga Zainal berbelanja di pasar tradisional? Perempuan 36 tahun ini memegang kertas catatan di tangan kirinya, sambil memilih sayuran di sebuah kios.
"Penerapan e-retribusi ini tujuannya untuk menekan praktik pungli. Ini juga langkah kita dalam rangka menyiapkan pasar tradisional menghadapi pasar global," ujar Subagiyo, Senin (19/11).
Untuk menyukseskan program e-retribusi tersebut, lanjut dia, Pemkot Solo menggandeng pihak perbankan. Mereka nantinya yang akan menjelaskan kepada pedagang tentang pembayaran nontunai.
"Kita menggandeng Bank Jateng, BNI dan BTN. Karena ini pilot project (percontohan) kita bidik pasar tradisional yang lininya menengah ke atas untuk penerapan e-retribusi. Targetnya 2020 semuanya (pasar tradisional) sudah menerapkan e-retribusi," tandasnya.
Lebih lanjut Subagiyo menyampaikan, banyak keuntungan yang didapat dengan penerapan e-retribusi. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas sangat tinggi karena tidak adanya praktik pungli.
Ia menilai, sistem in juga efisien sumber daya manusia (SDM), material dan waktu.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengemukakan, dengan menggunakan sistem e-retribusi maka pendapatan retribusi pasar tradisional secara otomatis masuk ke rekening bank kas daerah Pemkot Surakarta. Sehingga potensi terjadinya praktik pungli sangat kecil.
Baca juga:
Sandiaga Uno tancap gas, mulai keliling daerah
Mengintip pasar antik di Jalan Surabaya yang mulai ditinggal turis mancanegara
Jokowi: Pasar tradisional miliki daya tarik jika tak becek, bau dan ada tempat parkir
Lawan rencana eksekusi pasar Kemiri, pedagang geruduk PN Depok
Revitalisasi Pasar Jebres, Pemkot Solo siapkan Rp 18,5 miliar
Cak Imin akan minta Presiden Jokowi selamatkan pasar tradisional