Pemuda di Asahan Pukul Ayah Tiri dengan Balok hingga Tewas
Suparman (65) warga Dusun II, Desa Air Teluk Kiri, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, tewas seusai dipukul dengan balok oleh anak tirinya, BMS (32), Rabu (9/3) kemarin.
Suparman (65) warga Dusun II, Desa Air Teluk Kiri, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, tewas seusai dipukul dengan balok oleh anak tirinya, BMS (32), Rabu (9/3) kemarin.
Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira, mengatakan korban tewas dengan luka pada bagian badan dan kepala akibat dipukul menggunakan balok.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Kapan kedekatan orang tua dan anak mulai terbentuk? Kelekatan ini berkembang melalui interaksi yang sering dan konsisten antara anak dan orang tua sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana karakter anak terbentuk? Lima ciri ini mulai membentuk kepribadian anak pada masa pra-remaja, dan kombinasi dari ciri-ciri ini yang akhirnya membentuk kepribadian anak.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
"Tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian seusai melakukan penganiayaan terhadap korban," katanya, Kamis (10/3).
Tersangka Bersembunyi di Kebun
Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap tersangka yang sedang bersembunyi di kebun warga.
"Setelah dilakukan pencarian sekitar kurang lebih 1 jam, tim gabungan berhasil menangkap tersangka BMS yang bersembunyi di kebun ubi milik warga," ungkap Putu.
Polisi turut mengamankan barang bukti berupa sebatang balok yang digunakan tersangka untuk menganiaya korban.
Dugaan sementara, pembunuhan itu berawal saat tersangka terlibat cekcok dengan ibunya. Saat korban hendak melerai, tersangka emosi dan memukul korban dengan balok secara membabi-buta. Korban seketika tewas.
(mdk/yan)