Pemuda penderita gangguan jiwa penggal leher ibu kandungnya
Sehari sebelum peristiwa itu terjadi, pemuda yang disebut-sebut menderita gangguan jiwa tersebut mengaku ingin bunuh diri. Kepada saudara sepupunya dia juga selalu bilang mencium aroma bunga.
Dwi Budiyanto (33), seorang pemuda asal Desa Pepe, Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, membunuh Juwariyah (60) yang tak kalin ibu kandungnya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/4) malam. Juwariyah tewas seketika dengan kondisi leher terputus setelah disabet sabit di ruang tamu rumahnya.
Sehari sebelum peristiwa itu terjadi, pemuda yang disebut-sebut menderita gangguan jiwa tersebut mengaku ingin bunuh diri. Kepada saudara sepupunya dia juga selalu bilang mencium aroma bunga.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Bagaimana cara ibu tersebut menyampaikan wejangannya kepada putrinya? Dalam video terlihat ibu tersebut diketahui tengah mengobrol bersama dengan putrinya. Dengan suasana tenang dan hening, ia membagikan pesan penting untuk putrinya sebelum membangun keluarga.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Bagaimana cara anak tersebut menganiaya ibunya? Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang anak menganiaya ibu kandungnya dengan cara ditampar dan diseret di Pekanbaru.
"Bau kembang, bau kembang. Dia selalu bilang begitu kalau ditanya. Dia sehari sebelumnya juga bilang ke sepupunya kalau mau bunuh diri," ujar Kasatreskrim Polres Klaten AKP Suardi Jumaing, Senin (30/4).
Hanya saja karena warga sekitar dan kerabat menganggap Budiyanto mengalami gangguan jiwa, tak ada yang menghiraukan omongan tersebut. Sehari setelahnya, barulah warga dikejutkan peristiwa pembunuhan Juwariyah.
Lebih lanjut Kasatreskrim mengatakan, usai memenggal kepala ibu kandungnya, pelaku sempat mendatangi warga untuk menceritakan peristiwa tragis yang menimpa orang tuanya.
"Sejak kejadian, dia cerita ke tetangga sebelah, dia bilang 'kok ibu saya kepalanya pisah dengan badannya. Setelah bapaknya melaporkan ke tetangganya. Dan datanglah para tetangga," jelasnya.
"Saat ditanya siapa pembununya dia selalu bilang bau kembang, bau kembang dan bau kembang. Keluarga juga sudah yakin pelakunya dia, karena dia ada di situ dan tangannya masih berlumuran darah," imbuhnya.
Baca juga:
Sakit jiwa, pemuda di Klaten tebas leher ibu kandung hingga putus
Kesal tak diberi utangan, Rahmat bunuh istri mantan atasan
Buku pramuka jadi petunjuk pembongkaran kasus pembunuhan di OKU
Polisi Malaysia temukan mobil pembunuh ilmuwan Palestina
Rebutan cewek, Deriyanto tewas di tangan teman