Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Relief batu malin kundang yang menjadi daya tarik wisatawan di kawasan Pantai Air Manis kota Padang, Sumatera Barat tenggelam.
Kondisi tersebut dipicu karena adanya pedestrian bagi pejalan kaki dan tidak memiliki akses drainase yang baik.
- Berhalusinasi saat Demam Tinggi, Pasien Tabrak Pintu Kaca Lalu Terjun dari Lantai Dua RSUD SK Lerik Kupang
- Tingkah Kocak Menteri Basuki saat Wika Salim Nyanyi, Mendadak Buka Topi Minta Saweran Isinya di Luar Dugaan
- Usai Bicara dengan Ridwan Kamil, Agung Laksono Akui Ada Peluang Ganjar-RK
- Dari Pahatan Tulisan di Batu Ilmuwan Berhasil Pecahkan Isi Naskah Bahasa Kuno Berusia 2000 Tahun
Pantauan merdeka.com, Senin, (28/8) siang, terlihat kawasan objek wisata relief batu malin kundang tersebut tidak ubah seperti kolam dan dipenuhi dengan ikan-ikan kecil. Kendati demikian, terlihat, batu tersebut masih dikunjungi beberapa wisatawan.
Salah satu pedagang lokal, Titi mengatakan, tenggelamnya batu maling kundang disebabkan karena tingginya curah hujan dan tidak adanya tempat keluar air tersebut.
"Tenggelamnya batu tersebut sudah tiga hari karena curah hujan yang tinggi, biasanya jika tidak hujan lagi itu sekitar 4 atau 5 hari air tersebut kembali surut,"
ujar dia, Senin, (28/8).
merdeka.com
"Batu Malin Kundang ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, setiap curah hujan tinggi ada mesin penyodot air dari petugas. Akan tetapi beberapa waktu belakangan ini sudah tidak ada lagi,"
lanjutnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Sani mengatakan, hal tersebut akan menjadi evaluasi Pemerintah Kota Padang untuk ke depannya.
"Biasanya air tersebut dikeluarkan dengan cara disedot mengunakan pompa air, namun sekarang alat itu sedang rusak. Ini akan menjadi evaluasi bagi kita untuk ke depannya,"
katanya kepada wartawan.
merdeka.com
Terkait tidak adanya saluran pembuangan air setelah dibangun pedesterian di sekitar kawasan wisata relief batu malin kundang, Yudi tidak membenarkan hal itu.
"Tidak mungking tidak ada saluran pembuangan airnya, mungkin tersumbat atau apa. Jadi kami sedang mengevaluasi agar hal serupa tidak terjadi lagi,"
imbuhnya.