Penemu fosil Homo Erectus di Sragen akan diganjar Rp 20 juta
Setu sang penemu berharap janji itu terwujud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akan memberikan penghargaan kepada Setu Wiryorejo (56). Petani asal Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, itu menemukan fosil tengkorak Homo Erectus, di Sungai Bojong, Sabtu, 6 Februari 2016, lalu.
Selain sertifikat, Setu juga akan diberikan imbalan berupa uang tunai. "Jumlah pastinya belum tahu. Ya sekitar Rp 20 juta mungkin. Selain itu juga akan kita berikan penghargaan berupa sertifikat," kata Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Sangiran, Sukronedi, saat dijumpai merdeka.com, Senin (18/4).
Tak hanya kepada Setu Wiryorejo, penghargaan berupa sertifikat dan imbalan uang juga diberikan kepada semua warga menemukan fosil. Namun besarannya tergantung jenis temuan masing-masing.
"Ada yang mendapat imbalan Rp 200 ribu, Rp 500 ribu, dan lainnya. Tergantung jenis penemuannya seperti apa. Kalau penemuan Pak Setu ini tergolong spektakuler. Secepatnya akan kita usahakan. Nanti dari Dirjen dan pak Bupati yang akan menyampaikan," ucap Sukronedi.
Ditemui terpisah, Setu mengaku belum mengetahui rencana pemberian imbalan itu. Kendati tak terlalu memikirkannya, lelaki dengan tiga anak itu berharap imbalan bisa terwujud secepatnya. Sebab dengan uang sebesar itu dirasa sangat membantu perekonomian keluarga.
"Saya belum tahu kalau mau dikasih imbalan segitu. Saya sering menemukan fosil, tapi fosil hewan. Selama ini cuma dapat sertifikat saja. Dulu pernah tahun 2003, saya dapat uang Rp 300 ribu, saat menemukan fosil hewan," kata Setu, saat ditemui di rumahnya.
Fosil tengkorak Homo Erectus ditemukan Setu berukuran panjang 14 sentimeter, lebar 12 sentimeter, dan tinggi 10 sentimeter. Tengkorak itu lebih kecil dari Homo Sapien berukuran panjang 18 sentimeter, lebar 14 sentimeter, dan tinggi 10 sentimeter.
Penemuan itu selanjutnya diteliti oleh ahli Paleoantropologi, Dr. Harry Widianto. Hasilnya adalah fosil tengkorak Homo Erectus arkaik. Fosil tersebut sangat mirip dengan Sangiran 4 (S4). Tipe ini merupakan homo erectus yang paling tua yang hidup 1,5 juta hingga 1 juta tahun yang lalu.