Pengakuan Sopir Angkot Terseret KRL di Depok: Mundur Nggak Bisa, Maju Nggak Bisa
Martin, sopir angkutan kota (angkot) D02 jurusan Terminal-Depok 2 yang terseret kereta rel listrik (KRL) di Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, Jumat (16/6), mengaku tidak bisa berbuat banyak saat kendaraannya tersangkut di rel. Dia sudah berusaha segala cara agar angkotnya bisa jalan, namun tidak membuahkan hasil.
Martin, sopir angkutan kota (angkot) D02 jurusan Terminal-Depok 2 yang terseret kereta rel listrik (KRL) di perlintasan Jalan Rawa Indah, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Depok, Jumat (16/6) mengaku tidak bisa berbuat banyak saat kendaraannya tersangkut di rel. Dia sudah berusaha segala cara agar angkotnya bisa jalan, bahkan dibantu didorong warga, tetap tidak membuahkan hasil.
Tabrakan pun tak terhindarkan. Angkotnya ditabrak dan terseret KRL arah Bogor menuju Jakarta.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kapan KH Sochari lahir? Mengutip Youtube kebudayaan dan sejarah Banten, Mang Dephi Channel, KH Sochari lahir di Desa Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
-
Di mana kejadian sopir angkot memukul pemotor itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Siapa KH Sochari? KH Achmad Sochari menjadi nama sebuah jalan di wilayah Kota Serang, Banten. Dahulu, sosok KH Sochari amat berpengaruh di masa perjuangan kemerdekaan. Ia pandai memprovokasi masyarakat tentang jahatnya pasukan Belanda, sampai merangkul musuhnya sehingga disegani.
-
Kenapa Primus Yustisio sering naik KRL? Saat ditanya alasannya, istri Primus, Jihan Fahira mengatakan kalau suaminya sering memilih KRL untuk menghindari kemacetan.Apalagi, rumah mereka memang cuma berjarak 5 menit dari stasiun.KRL jadi moda transportasi yang lebih cocok untuk aktivitas Primus sehari-hari.
"Pas lewat naik bisa, turunnya nggak bisa. Mundur nggak bisa, maju nggak bisa," katanya.
Dia menceritakan, lokasi perlintasan cukup curam. Saat melintas di pintu kereta Rawa Geni, angkotnya masih dalam kondisi aman dan bisa lewat. Namun saat hendak turun dari pintu kereta Jalan Rawa Indah posisi kereta baru melintas.
"Kereta baru lewat kereta dua, aman kan, waktunya masih panjang, saya tunggu mobil dari bawah masuk, baru saya lewat, mobil itu naik aman (bisa melintas), mobil saya langsung nyangkut," ujarnya.
Angkot itu baru saja pulang mengantar ibu-ibu pengajian. Kendaraan baru menyebrang setelah palang pintu perlintasan dibuka.
"Lewat karena palangnya sudah kebuka. Sempat ada mobil lewat juga. Ada yang jaga di perlintasan," ceritanya.
Setelah 10 menit berupaya menyelamatkan angkot, akhirnya Martin lompat dari angkot ketika melihat ada KRL melintas. Dia tidak ingin nyawanya melayang.
"Saya sempet ngakalin, tapi pas kereta udah makin dekat yang bantuin kabur saya juga kabur. Pas kereta deket baru saya loncat," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Depok AKBP Bonifacius Surano mengatakan, angkot nahas itu bergerak dari arah barat ke timur. Perlintasan yang dilewatinya adalah perlintasan tidak resmi Rawa Indah.
"Saat melintas tidak ada kreta yang lewat/kosong. Saat melintas di rel Bogor-Jakarta, mobil bagian bawah tersangkut di rel. Kurang lebih 10 menit dibantu warga dengan cara mendorong tidak berhasil. Kemudian datang kereta KRL dari Bogor ke arah Jakarta dan menabrak angkot tersebut sehingga mobil terseret lebih kurang 50 meter," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena angkot dalam kondisi kosong. Penjaga kereta sudah mengingatkan agar tidak melintas karena angkotnya ceper.
"Penjaga kreta sempat mengingatkan kalau mobilnya terlihat pendek, takut nyangkut di perlintasan. Namun sopir tetap nekat melintasi," pungkasnya.
(mdk/yan)