Pengantar Jemaah Calon Haji Membeludak, Rela Menginap di Luar Pagar Asrama Haji
Tidak kaget banyak warga Jeneponto lainnya yang datang ke Asrama Haji Sudiang. Sebab, kondisi ini sudah seperti tradisi di masyarakat jika ada keluarganya yang berangkat haji.
Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar telah memberangkatkan 19 kelompok terbang (kloter) ke Arab Saudi untuk menunaikan Rukun Islam Kelima. ADa hal menarik keberangkatan kloter terakhir Embarkasi Makassar. Membeludaknya pengantar Jemaah Calon Haji (JCH) yang berasal dari Kabupaten Jeneponto.
Seorang pengantar JCH, Nurung mengaku sengaja datang bersama keluarganya untuk mengantar salah satu kerabatnya yang berangkat menunaikan ibadah haji. Warga Kecamatan Kelara, Jeneponto bahkan rela menginap di dalam mobil untuk bisa melihat keberangkatan kerabatnya berangkat.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Bagaimana cara orang naik haji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? "Kata 'mabrur' sendiri merujuk pada haji yang diterima dan diberkahi dengan segala kebaikan. Ucapan ini mencerminkan harapan agar setiap amal ibadah yang dilakukan selama di tanah suci membawa dampak positif dan perubahan yang lebih baik pada diri sang haji."
"Dari Kelara dan semalam nginap di mobil. Mobil parkir di luar area Asrama Haji, karena tidak boleh masuk," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (2/7).
Nurung berangkat dari Jeneponto ke Makassar dengan rombongan. Setidaknya ada delapan mobil yang ditumpangi keluarganya ke Asrama Haji Sudiang.
"Delapan mobil berangkat ke sini. Ini demi ingin melihat keluarga yang berangkat haji," tegasnya.
Tradisi
Pengantar JCH lainnya, Suriati mengaku sudah meniatkan diri untuk datang ke Asrama Haji Sudiang Makassar. Dia ingin mengantar keluarganya yang akan berangkat ke Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi.
"Banyak keluarga dari jemaah haji yang dari Jeneponto datang ke sini untuk mengantar dan melihat keluarga yang berangkat haji. Ini kebahagian kami sebagai keluarga, karena dua tahun tidak ada pemberangkatan haji," tuturnya.
Suriati tidak kaget banyak warga Jeneponto lainnya yang datang ke Asrama Haji Sudiang. Sebab, kondisi ini sudah seperti tradisi di masyarakat jika ada keluarganya yang berangkat haji.
"Kami rela bersama lainnya datang ke Asrama Haji Sudiang meski harus menginap. Setidaknya kami bisa melihat keluarga yang berangkat haji," kata dia.
JCH kloter 19 sendiri masuk di Asrama Haji Sudiang Makassar pada pukul 10.00 Wita, Jumat (1/7). Kloter 19 baru diberangkatkan pada pukul 08.30 Wita, Sabtu (2/7).
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel), Khaironi mengaku pelaksanaan pemberangkatan haji dari kloter 1 sampai 19 telah selesai. Ia menyebut tidak ada kendala berarti saat penerimaan JCH.
"Hari ini adalah keberangkatan kloter terakhir. Alhamdulillah, (proses keberangkatan) berjalan lancar sampai kloter 19 ini," tuturnya.
Khaironi merinci untuk keberangkatan Kloter 19 sebanyak 169 JCH yang berasal dari Jeneponto, Sidrap, dan Kota Makassar. Nantinya, kloter 19 Embarkasi Makassar ini akan bergabung dengan Kloter 18 Embarkasi Padang.
"Total untuk hari ini Makassar ada 169 orang, dan akan bergabung dengan kloter 18 di Padang sebanyak 140 orang," sebutnya.
Ia mengungkapkan selama dua pekan terakhir, PPIH Embarkasi Makassar telah memberangkatkan 7.230 JCH. Jumlah tersebut bukan hanya dari Sulsel, tetapi juga Provinsi lainnya seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulbar, Sultra, dan Gorontalo.
"Dari total 7 ribuan JCH, hanya dua orang yang batal keberangkatannya. Dua orang yang batal karena hamil dan sakit keras," tegasnya.
Ia menambahkan sampai saat ini PPIH Embarkasi Makassar belum menerim adanya JCH yang meninggal dunia di Arab Saudi. Ia berharap seluruh JCH Embarkasi Makassar bisa kembali ke rumah masing - masing dan menjadi haji mabrur.
"Mudah-mudahan semuanya selamat sampai Makassar kembali dan ke rumah masing-masing," ucapnya.
(mdk/noe)