Pengusaha asing di Purwakarta jadi tersangka kasus lingkungan
Kasus ini bermula saat PT IBR menggerakkan listrik dengan batu bara per hari sebanyak 1.000 ton untuk power plant.
Penyidik gabungan dari Kejaksaan Agung (Kejagung), Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menetapkan PT Indobharat Rayon (IBR) sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana lingkungan.
PT IBR diwakili warga negara asing (WNA) bernama Signath Agarwalla yang menjabat sebagai Direktur Keuangan perusahaan kimia tekstil di Desa Cilangkap Kecamatan Babakan Cikao tersebut.
"Gabungan penyidik Kejagung, Kejari Purwakarta dan KLH sudah tetapkan tersangka PT IBR atas dugaan tindak pidana lingkungan hidup. Dari PT IBR diwakili oleh Signath Agarwalla," ujar Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Purwakarta, Azwar Hamid di kantornya Jalan Siliwangi Purwakarta, Senin (4/4).
Azwar menjelaskan kasus ini bermula saat PT IBR menggerakkan listrik dengan batu bara per hari sebanyak 1.000 ton untuk power plant. Batu bara itu disimpan dalam stockpile (tempat penyimpanan dan penumpukkan batu bara) untuk kemudian dihaluskan kemudian ditransfer ke dalam empat mesin boiler yang hasilkan listrik selama 24 jam.
Kemudian, sisa-sisa pembakaran batu bara untuk hasilkan listrik lewat empat boiler ini, kata dia, menghasilkan 2.100 hingga 2.700 ton sisa pembakaran.
"Sisa pembakaran ini termasuk limbah B3 dan harusnya disimpan di satu tempat tertentu yang aman. Tapi, pada kenyataannya, sisa pembakaran itu dibuang ke sekitar kawasan pabrik yang dekat dengan Kalimati dan mencemari saluran air dan tanah," ujar Azwar.
KLH sempat bersepakat dengan PT IBR bahwa sisa pembakaran pecahan batu bara itu akan disimpan di satu tempat tertentu untuk sementara karena pecahan batu bara itu mencemari lingkungan.
"Tapi tidak digubris. Hasil pecahan batu bara yang harusnya disimpan di tempat aman untuk sementara, malah dibuang ke lingkungan sekitar, salah satunya danau Kalimati hingga mencemari sawah dan aliran air di sekitar pabrik," ujarnya.
PPNS KLH kembali sempat menegur PT IBR yang tidak digubris. Kali ini, kata dia, KLH mendesak PT IBR untuk membersihkan sisa-sisa pecahan batu bara hasil pembakaran untuk energi listrik tersebut.
"Tapi lagi-lagi tidak digubris. Limbah batu bara semakin mencemari lingkungan. Karenanya, penyidik Kejagung, Kejari Purwakarta dan PPNS KLH menindaklanjuti ini ke jalur hukum," ujar dia.
Sementara itu, Edi Rukaendi selaku General Manager Affair PT IBR kepada sejumlah wartawan melalui ponselnya mengatakan pihaknya belum mengetahui persis kasus itu.
"Kalau saya belum tahu dan kami akan pelajari dulu informasinya seperti apa. Termasuk berkoordinasi dengan jajaran manajemen dan direksi soal ini," ujar Edi dengan singkat.
Baca juga:
Memulung di rel, tukang rongsok tewas disambar kereta api
Mengintip bisnis origami uang kertas untuk mahar pernikahan
Cerita ibu hamil ngidam ingin perutnya dielus Bupati Dedi
Berawal dari mimpi, Agi nekat gendong Bupati Purwakarta berkeliling
Harga BBM turun, sopir angkot di Purwakarta ogah turunkan Tarif
Janda nekat kirim SMS ke Bupati Dedi minta tolong dicarikan jodoh
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Kenapa Pemkab Purwakarta menyebar burung hantu di sawah? Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani. Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Di mana letak makam Kiai Ageung di Purwakarta? Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, makam ulama tersebut berada persis di sebuah pulau kecil Situ Wanayasa yang diberi nama Penclut Pasir Mantri.