Pengusaha daging mengaku diperas anggota Polres Bogor
Menurut Badar, aksi pemerasan itu terjadi setelah karyawannya, Dede Mahdar (34) menabrak pemotor hingga tewas.
Badar (50), bos sopir truk daging mengeluhkan dugaan tindak pemerasan yang dilakukan anggota Polres Bogor Kota. Menurut Badar, aksi pemerasan itu terjadi setelah karyawannya, Dede Mahdar (34) menabrak pemotor hingga tewas di simpang Yasmin, Jalan KHR Abdullah bin Nuh dan Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (27/6/) lalu.
Dia mengeluhkan tindak pemerasan anggota kepolisian itu melalui sejumlah media sosial dan tersebar di grup WhatsApp wartawan Bogor, Kamis (21/7). Keluhannya itu berisi meminta pimpinan Polres Bogor Kota untuk menindak adanya dugaan intimidasi, dan pemerasan oleh anggota Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota terhadap sopir yang menabrak sehingga harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
"Peristiwa itu terjadi saat korban yang berboncengan bersama istrinya mengendarai sepeda motor Honda Beat F 3118 CB melintas dari arah Parung menuju Bogor pada hari Senin tanggal 27 Juni 2016 malam. Korban berusaha menyalip kendaraan truk pengangkut daging bernomor polisi B 9693 BEU yang dikemudikan Dede Mahdar dari kiri hingga menyenggol truk dan terjatuh ke kanan hingga terlindas tewas di tempat," ungkapnya pada Kamis (21/7)
Menurutnya, usai kejadian dalam proses hukum terjadilah upaya perdamaian dengan cara bermusyawarah. Hingga akhirnya disepakati seluruh biaya pemakaman sebesar Rp 30 juta ditanggung Badar selaku bos Dede Mahdar. Saat itulah, Dede Mahdar pada Jumat (15/7) sekitar pukul 10.00 WIB menyerahkan uang kepada Aiptu SU.
"Tetapi saat penyerahan uang kepada istri Korban pada hari Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB yang disaksikan sanak saudara korban meninggal. Salah satunya ada anggota Brimob kedung halang bernama M Pangaribuan, ternyata uang pengganti biaya pemakaman hanya diserahkan Rp 27.500 ribu" tuturnya.
Lebih lanjut, Badar mengatakan, uang sisa Rp 2,5 juta tak dikembalikan kepada sopir Dede Mahdar oleh Aiptu SU. Kemudian kendaraan yang ditahan pihak Unit Laka Lantas bisa keluar setelah memberikan uang tebusan Rp 10 juta kepada Kanit Laka Lalu Lintas Polres Bogor Kota Ipda MM dan Aiptu SU.
"Menurut mereka jika diurus oleh polisi berpangkat lebih tinggi maka perkara akan diajukan ke pengadilan. Mereka dengan terang terangan meminta uang dengan dalih perintah Kasat sebesar Rp 10 juta, dengan berat hati dan rasa ketakutan oleh Dede Mahdar dan Billy Budiman menyerahkan uang Rp 10 juta Kepada Aiptu SU pada hari Senin (18/7/2016)," katanya.
Meski kendaraan tersebut telah dibawa pulang oleh Dede Mahdar untuk dioperasikan kembali. Namun dia tetap meminta pimpinan kepolisian menindak anggota Polres Bogor Kota yang telah berbuat tidak sepatutnya.
"Karena perbuatan itu telah mencoreng citra kepolisian yang sudah membaik di mata masyarakat pada umumnya. Sopir pada saat berada di unit laka lantas tidak ditahan di dalam sel, namun Dede Mahdar tidak melarikan diri mengingat Dede Mahdar sangat mengerti sedang dalam proses upaya perdamaian dengan keluarga korban," terang Badar.
Saat hari Idul Fitri, Dede juga pamit pulang dan memberikan uang kepada Kanit laka lantas sebesar Rp 1,5 juta. Hingga akhirnya diizinkan pulang sampai 5 hari dari tanggal 5 hingga 10 Juli 2016. Usai lebaran Dede kembali ke Polres Bogor Kota, di kantin sebelah unit laka menunggu upaya perdamaian yang belum disepakati ketika itu oleh keluarga korban. Setelah berdamai di Polres barulah Dede pulang dan SIM dikembalikan.
"Demikian saya buat laporan ini dengan sebenar benarnya dan kesaksian saya bisa dipertanggung jawabkan. Dari mulai kejadian sampai proses damai saya sendiri yang berurusan langsung kepada Aiptu Suyatno di Polresta Bogor," katanya.
Sementara itu, Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra membenarkan adanya kejadian itu. Bahkan pihaknya selaku orang nomor satu di wilayah hukum Polres Bogor Kota telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap masing-masing Pihak.
"Masih diselidiki oleh Propam, apabila terbukti tentunya akan ada sanksi sesuai kesalahannya," katanya saat dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat BlackBerry Messenger (BBM).
Lebih lanjut dia menuturkan, sebetulnya sudah ada kesepakatan antara korban dan sopir truk yang saat ini masih berstatus tersangka.
"Bukan berarti kasusnya dihentikan, tetap maju hingga pengadilan dan bila anggota tersebut menyalahgunakan wewenang, saya tidak pandang bulu akan saya tindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku," pungkas Andi.
Baca juga:
Dituduh hamili gadis, pria ini disekap di hotel & diperas Rp 35 juta
Biar korban percaya, gay polisi gadungan di Depok pakai baju 'TBC'
Gay di Depok ngaku polisi gadungan peras korban jutaan rupiah
Lebaran makin dekat, ormas preman marak minta jatah THR
Palak sopir angkot berdalih THR, preman & jukir Palembang diringkus
Ormas & Satpol PP di Bekasi minta jatah lebaran ke pengusaha
Ngaku polisi & wartawan, kelompok ini peras tamu hotel bukan pasutri
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Apa yang unik dari kambing di Bogor? Ada kambing bertanduk 5 yang menggegerkan masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.