Penjelasan Menkes soal Efikasi Vaksin Hadapi Kemunculan Varian Omicron
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, varian baru Covid-19 jenis Omicron kemungkinan besar resisten terhadap vaksin Covid-19 yang selama ini ada.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, varian baru Covid-19 jenis Omicron kemungkinan besar resisten terhadap vaksin Covid-19 yang selama ini ada.
"Apakah dia (Omicron) bisa escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya, kemungkinan besar iya. Balik lagi belum di confirm (konfirmasi),” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Minggu (28/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Terkait kemampuan varian baru ini yang disebut-sebut meningkatkan keparahan pasien yang terinfeksi, Budi mengatakan, belajar dari Afrika Selatan, varian ini menimbulkan gejala yang serupa dengan varian sebelumnya. Bahkan ada juga pasien yang tak bergejala.
Sementara untuk kecepatan transmisi penularan, Budi mengatakan, varian Omicron ini kemungkinan besar lebih infeksius ketimbang varian-varian sebelumnya.
"Kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian Delta dan re-infeksi," ujarnya.
Varian Omicron
Menurut Budi varian Omicron kali pertama ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO pada 26 November kemarin. Setelah beberapa hari menjadi variant under investigation pada 24 November 2021.
Penetapan Omicron menjadi VoC ini cukup singkat, lantaran langsung meloncati penetapan Variant of Interest (VoI).
"Kenapa ini (Omicron) menjadi Variant of Concern cepat, karena dia mutasinya sangat banyak dan mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di sini," katanya.
Omicron tercatat memiliki 50 mutasi, 30 di antaranya ada di spike protein atau mahkota virus. Banyak dari mutasi itu mengadopsi keburukan dari varian Alfa, Delta, dan Gamma.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)