Penjelasan Status Merapi Siaga Meski Terjadi Guguran Awan Panas
BPPTKG Yogyakarta terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Dari pemantauan BPPTKG Yogyakarta pada Kamis (7/1) pukul 08.02 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas.
BPPTKG Yogyakarta terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Dari pemantauan BPPTKG Yogyakarta pada Kamis (7/1) pukul 08.02 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menuturkan awan panas ini tidak teramati secara visual karena kondisi puncak Gunung Merapi yang tertutup kabut. Awan panas terpantau dari seismogram.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Guguran awan panas mengarah ke barat daya atau hulu Kali Krasak. Diperkirakan tinggi kolom awan panas ini mencapai 200 meter dan jarak luncurnya kurang dari 1 kilometer.
"Jadi tadi telah terjadi awan panas guguran jam 08.02 WIB. Jadi awan panas tadi tercatat di amplitudo maksimum 28 milimeter dengan durasi 154. Mengarah ke barat daya atau Kali Krasak," ungkap Hanik saat dihubungi.
"Tadi (awan panas guguran) mengarah ke Kali Krasak dengan tinggi kolom 200 meter. Untuk jarak luncur diperkirakan kurang dari 1 kilometer, tadi tidak teramati kan tertutup kabut. Kalau melihat durasinya diperkirakan jaraknya pendek. Ini kecil kurang dari 1 kilometer," imbuh Hanik.
Meski terjadi awan panas, status Gunung Merapi tidak mengalami perubahan. Gunung Merapi masih berstatus siaga atau level III. Status siaga sudah sejak 5 November 2020 ditetapkan oleh BPPTKG Yogyakarta.
Hanik menambahkan penetapan kenaikan status gunung api itu didasarkan pada penilaian ancaman terhadap penduduk. Sejauh ini BPPTKG telah memberikan rekomendasi kepada masyarakat dan pemangku kebijakan daerah dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan radius 5 kilometer.
"Sekali lagi saya ingatkan, status aktivitas Gunungapi itu dasarnya adalah penilaian terhadap ancaman penduduk. Ini kan kita sudah memberikan rekomendasi assesment bahayanya potensi saat ini kan sejauh 5 kilometer. Itu masih aman. Sampai saat ini potensi bahaya belum lebih dari 5 kilometer," tutup Hanik.
Baca juga:
Kurun Waktu 5 Jam, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran
Gunung Merapi Mengeluarkan Guguran Lava Pijar 9 Kali
Merapi Luncurkan Lava Pijar, Warga Tetap Beraktivitas Seperti Biasa
Meski Masuk Fase Erupsi, Status Gunung Merapi Masih Siaga
BPPTKG Sebut Gunung Merapi Masuki Fase Erupsi