Penyebab Bentrokan Hebat di Pulau Haruku Maluku yang Tewaskan 2 Orang
Bentrokan antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah terjadi Selasa (25/1). Dua orang tewas, puluhan unit rumah terbakar, dan empat orang terluka dalam peristiwa ini, termasuk seorang anggota Polri.
Bentrokan antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah terjadi Selasa (25/1). Dua orang tewas, puluhan unit rumah terbakar, dan empat orang terluka dalam peristiwa ini, termasuk seorang anggota Polri.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat mengatakan, kejadian bermula dari aksi warga menggarap lahan yang masih disengketakan.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan Poktan Bensor memulai kegiatan bertani di taman warga? Diceritakan oleh Subroto, Ketua Poktan Bensor, kegiatan bercocok tanam ini sudah dilakukan warga sejak tahun 2018.
"Kemarin itu ada salah satu warga masyarakat yang sedang berkebun, datang lagi warga masyarakat dari desa tetangganya. Kenapa anda sampai berkebun di situ, sementara lahan di situ masih sengketa," kata Roem saat dihubungi merdeka.com, Rabu (26/1).
"Sebelumnya antara dua desa ini ada konflik lahan sebelumnya, sehingga kemarin itu ada yang berkebun dan ada dari desa tetangganya datang melakukan peneguran, kemudian ini merembet," sambungnya.
Brimob dan TNI Dikerahkan
Mencegah bentrokan yang berkepanjangan, pasukan Brimob dibantu anggota TNI dikerahkan ke lokasi sekira pukul 17.00 waktu setempat.
"Kemarin sempat panas, tapi sudah kondusif. Namun tiba-tiba pagi tadi, terjadi lagi penyerangan, konsentrasi masyarakat sangat besar. Sehingga anggota kami di sana juga kewalahan, itu di Pulau Haruku. Sehingga pagi tadi kami geser lagi satu pasukan SSK Brimob ke sana, dipimpin langsung oleh Kapolresta dan Dandim, namun sampai di sana sejumlah rumah sudah terbakar," jelasnya.
Dalam insiden itu, seorang anggota Polri terluka dan harus dibawa ke Rumah Sakit di Ambon untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
"Termasuk juga korban jiwa ada dua orang dari masyarakat yang akibat dari konflik tersebut dan korban luka-luka ada tiga orang, termasuk salah satunya ada anggota Polri, anggota Polsek di Haruku sana mengalami luka yang cukup serius di rahang dan saat ini sudah dibawa ke Ambon untuk dilakukan pengobatan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, lahan yang sampai saat ini masih bersengketa itu disebutnya merupakan hutan atau perkebunan dan belum diketahui pemiliknya. "Itulah yang menjadi sengketa sebelumnya, sudah jadi sengketa. Ada yang sebelumnya dikuasai oleh satu desa tetangga, kemudian satu desa tetangga lainnya menggugat itu dan terjadi konflik terkait masalah ini berkepanjangan. Sampai kemarin ada yang mengolah tanah itu," jelasnya.
Kondisi Sudah Kondusif
Roem menyatakan, situasi pascabentrokan tersebut sudah kondusif. "Kapolresta sudah di lapangan beserta pasukan TNI dan Polri, sudah di sana. Sudah kondusif, memang ada masyarakat yang melakukan menyelamatkan diri ke hutan. Tapi sampai saat ini kita masih berusaha untuk menyusul mereka," tutupnya.
Sebelumnya, bentrok antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, terjadi pada Selasa (25/1) kemarin. Peristiwa itu bermula dari kesalahpahaman.
"Benar ada kesalahpahaman di sana, dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan," kata Roem dikutip dari Antara, Rabu (26/1).
(mdk/yan)