Penyesalan Pasangan Mahasiswa di Samarinda Pembuang Bayi: Saya Mau Rawat Anak Saya
Sejoli mahasiswa di Samarinda, Stevanus Andre Wahyu (19) dan Sarah Walalangi (20) meringkuk di penjara sehari usai membuang bayi mereka yang baru berusia sehari.
Sejoli mahasiswa di Samarinda, Stevanus Andre Wahyu (19) dan Sarah Walalangi (20) meringkuk di penjara sehari usai membuang bayi mereka yang baru berusia sehari. Bayi dari hubungan pacaran yang tidak disetujui orangtua itu, sempat mau dititipkan ke orang lain.
Kisah cinta Andre dan Sarah yang bertempat tinggal di Kutai Barat itu, bukan baru-baru ini mereka jalin. Pertemanan mereka begitu erat semasa masih berseragam abu-abu di bangku SMA.
-
Siapa yang menemukan jabang bayi di Cirebon? Lalu bayi tersebut karena tidak diharapkan akhirnya dilarung ke laut di wilayah Cirebon dan ditemukan oleh nelayan.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa bahaya cium bayi sembarangan? Perlu diketahu, bahwa mencium bayi sembarangan dapat meningkatkan risiko penularan infeksi dan penyakit.
-
Apa yang membuat makam jabang bayi di Cirebon ramai dikunjungi? Banyak yang punya hajat dan dipermudah jalannya setelah berdoa di sini. Situs makam jabang bayi di wilayah Kesambi, Kota Cirebon, selalu ramai didatangi para peziarah.
-
Apa yang dimaksud dengan bedak bayi? Bedak bayi adalah bedak berbentuk tabur atau padat yang dirancang khusus untuk bayi. Bedak ini biasanya digunakan untuk mengatasi biang keringat atau ruam pada kulit bayi. Formula dalam bedak bayi umumnya sangat aman dan anti iritan.
-
Apa saja tanda kaki bayi berkeringat dingin? Tanda-tanda kaki bayi berkeringat dingin dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Usia mereka tak terpaut jauh, meski Sarah duduk di bangku kelas III, dan kekasihnya Andre tercatat sebagai adik kelasnya, siswa kelas I. Dari pertemanan erat, muncul benih-benih cinta, hingga Sarah lulus lebih dulu, dan kuliah di Samarinda.
Keduanya pun mengikrarkan diri sebagai sepasang kekasih, sejak awal 2016. Meski beda kampus, namun mereka sama-sama tinggal di Samarinda. Hanya saja, Sarah memilih indekos.
Kedua sejoli mahasiswa itu pun dimabuk cinta, hingga akhirnya Sarah diketahui tengah mengandung bayi, sejak Juli 2018 lalu. Namun tidak disangka, bayi yang dilahirkan dari rahim Sarah, akhirnya dibuang ke semak belukar, di Desa Loa Lepu, Kutai Kartanegara, Minggu (6/1) sore lalu.
Beruntung, bayi laki-laki itu ditemukan warga 3 jam usai diletakkan kedua sejoli di semak-semak, dan masih dalam kondisi sehat wal afiat. Kini, yang ada cuma ada penyesalan bagi Andre dan Sarah.
"Nyesal. Sempat mau dititipkan ke orang lain, tapi takut dianggap menelantarkan anak, karena mau dilaporkan ke polisi," kata Sarah, ditemui merdeka.com di Mapolsek Tenggarong Seberang, Rabu (9/1).
Sejatinya, Sarah mengaku sangat menyayangi bayinya, dan tidak ingin membuangnya. Namun, rasa malu hamil dan melahirkan di luar nikah, melebihi rasa keibuannya.
"Sayang Pak. Tapi semua itu karena panik, akhirnya begitu (dibuang). Ide utamanya (membuang bayi) dari dia (Andre). Kalau diberi kesempatan, saya pasti merawat anak saya Pak," ujar Sarah.
Sementara, Andre sang kekasih Sarah, juga mengaku hal serupa. "Enggak ada niat membuang. Pacaran pun, keluarga saya tahu. Karena di Samarinda untuk kuliah, saya takut kecewakan orangtua saya," aku Andre.
Namun demikian, terungkap di mulut Wahyu, bahwa hubungan pacaran dia, tidak direstui orangtuanya. Sampai sekarang ini pun, dia tidak tahu alasannya. "Tidak disetujui orangtua. Saya juga tidak tahu juga," tutup Andre.
Baca juga:
Sejoli Mahasiswa Ditangkap Usai Buang Bayi Hasil Hubungan di Luar Nikah
Kubur Bayi Baru Dilahirkan, Sepasang Pelajar di Sidoarjo Diringkus Polisi
Hamil di Luar Nikah, Ibu Tega Buang Bayinya di Semak-semak
Bayi Laki-laki Usia 7 Hari Ditemukan di Teras Rumah Warga di Bantul
Wita Kaget Temukan Ransel Berisi Bayi di Bawah Pohon Usai Makan Bakso
Warga Depok Ingin Adopsi Bayi yang Dibuang di Teras Musala