Perahu Terbalik Usai Jaring Banyak Ikan, Nelayan Hilang di Bengawan Solo
Sebuah perahu yang ditumpangi seorang warga pencari ikan terbalik di Sungai Bengawan Solo tepatnya di area Bendung Gerak Sembayat (BGS), Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah. Akibatnya, korban tenggelam dan hingga kini belum ditemukan.
Sebuah perahu yang ditumpangi seorang warga pencari ikan terbalik di Sungai Bengawan Solo tepatnya di area Bendung Gerak Sembayat (BGS), Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah. Akibatnya, korban tenggelam dan hingga kini belum ditemukan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (18/6) malam. Bermula saat korban mengangkat jaring yang sudah terisi banyak ikan. Tiba-tiba perahu berukuran kecil yang ditumpanginya dihantam arus sungai yang sedang deras.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
"Perahu korban terbalik setelah diterjang arus, akhirnya korban tenggelam terseret arus di sekitar Bendung Gerak Sembayat," kata Kanit Reskrim Polsek Bungah Aipda Maksum, Senin (19/6).
Maksum menjelaskan, perahu milik korban kemudian ditemukan oleh warga tak jauh dari lokasi kejadian. Hingga kini, jasad korban yang belum diketahui identitasnya tersebut masih dalam proses pencarian oleh Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
"Identitasnya belum diketahui, tetapi info terakhir warga Lamongan tapi masih dipastikan lagi, saat ini Tim Basarnas masih melakukan pencarian di lokasi kejadian tepatnya di sekitar BGS," terang dia.
Sementara itu, Kapolsek Bungah AKP Sujito menyatakan, hingga kini pihaknya masih di Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengawal proses pencarian korban. "Pencarian dipusatkan di bawah BGS," pungkasnya.