Perang Israel-Palestina, Ketum PBNU Minta Masyarakat Internasional Bertindak Tegas
Gus Yahya mengajak masyarakat internasional mendorong penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum.
Gus Yahya menyerukan dihentikannya kekerasan yang berujung perang antara Hamas Palestina dengan Israel.
Perang Israel-Palestina, Ketum PBNU Minta Masyarakat Internasional Bertindak Tegas
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan dan menyerukan dihentikannya kekerasan yang berujung perang antara Hamas Palestina dengan Israel. Diketahui, gejolak keduanya berkecamum sejak Ahad (8/10).
Menurut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, seruan disampaikan terkait dengan jatuhnya ratusan korban warga sipil, imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak.
- Anies Ajak Massa Aksi Bela Palestina Kirimkan Pesan Kemerdekaan untuk Palestina: Free Palestine
- PPP Berduka Serangan ke RS Indonesia di Gaza, Dorong Israel dan Palestina Berunding
- Kemenlu Minta WNI Segera Tinggalkan Palestina dan Israel
- Menteri Israel Sebut Rakyat Palestina "Binatang Manusia", Perintahkan Putus Pasokan Listrik, Air, dan Makanan
“Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,”
tegas Gus Yahya, seperti dikutip Rabu (11/10).
merdeka.com
Gus Yahya mengaku, tidak akan berhenti mengampanyekan perdamaian global. Dia pun mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan mendorong penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.
“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,”
ujar dia.
merdeka.com
Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga meminta, Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak.
“Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut,”
kata dia.
merdeka.com
Gus Yahya juga menekankan kepada masyarakat luas agar identitas dan seruan-seruan agama jangan terus digunakan untuk memupuk dan mengembangkan permusuhan.
“Inspirasi agama tentang rahmah dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas,”
pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang ini.
merdeka.com
Sebagai informasi, eskalasi konflik kian meningkat di jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu terus berjalan. Tercatat korban tewas sudah mencapai lebih dari ribuan jiwa dari di kedua pihak.