Perbuatan sadis dukun aniaya pasien sakit jiwa hingga tewas
Korban juga sempat disuruh makan sampah sayur di tempat sampah.
Nasib Suwarto (34) begitu tragis. Alih-alih mendapat kesembuhan, dia malah meregang nyawa di tangan sang dukun yang mengobati bernama Andi Winata.
Suwarto yang merupakan warga Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, mengidap penyakit gangguan jiwa. Sekitar dua bulan terakhir ini, dia diantar keluarganya berobat ke rumah Winata.
Sebelum tewas, pada Kamis (4/8) lalu Winata meminta Suwarto mengisikan bensin motornya. Namun, setelah ditunggu rupanya Suwarto tak kembali ke rumah Winata. Dia lantas mencari Suwarto ke rumah keluarganya di kawasan Lempake, Samarinda Utara, Jumat (5/8) dini hari. Kebetulan Suwarto ada di rumah, tapi sayang motor milik Winata ternyata hilang.
Geram motornya hilang, Winata kemudian membawa Suwarto kembali ke rumah. Akan tetapi, kali ini bukan untuk diterapi melainkan disiksa dan dianiaya.
Saat di rumah Winata, Suwarto dipasung dan sempat diseret dengan menjerat tali di leher selama dua hari. Korban juga disuruh makan sampah sayur di tempat sampah.
"Dilihat dari luka korban, perbuatan tersangka ini sering menganiaya korban, sehingga mengakibatkan luka yang demikian parahnya," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono kepada wartawan, Minggu (7/8).
Perbuatan sadis Winata pun dilakukan berulang kali hingga akhirnya, Sabtu (6/8) korban tewas. Setelah itu jenazah Suwarto diantar ke rumahnya dengan dibungkus kain kafan.
Alangkah terkejutnya keluarga ketika mengetahui jika jasad tersebut adalah Suwarto. Akan tetapi, saat dilihat secara teliti jenazahnya penuh luka lebam. Tidak terima, akhirnya keluarga Suwarto melapor ke Polsekta Sungai Kunjang agar polisi mengusutnya.
Kemudian dengan percaya diri dan masih diselimuti kesal lantaran motornya hilang, Winata melayat ke rumah duka. Namun dia malah mencaci korban.
"Jadi, dia (Andi Winata) datang melayat. Di rumah korban itu dia bilang saya mengobati. Karena kelakuan (Suwarto) seperti binatang, maka saya adakan pengobatan dengan cara binatang juga," kata Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang, Iptu Heru Santoso kepada merdeka.com, Senin (8/8).
Pernyataan Winata di rumah korban, memancing perhatian warga lainnya yang datang melayat. Polisi kemudian mengamankan Winata yang kebetulan datang ke rumah korban.
"Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, insting kita, segera kita amankan dia (Andi Winata) ke Polsek. Karena warga tahu, di jasad korban itu, ada luka-luka," ujar Heru.
Dalam keterangan kepada penyidik, Winata mengaku mengikatkan tali ke tangan dan leher korban, dan menarik serta menyeretnya menggunakan motor. Perbuatan tak lazim ini dilakukan selama masa pengobatan.
"Setelah diseret dan tiba di rumah Winata, korban sempat mengamuk, akhirnya juga pelaku menghajar dan meninju kepala korban. Mulutnya juga dihantam oleh pelaku," sebut Heru.
"Pelaku lantas mengurung pasiennya itu (Suwarto) dan tidak memberinya makan. Karena ini kejadiannya di wilayah Samarinda Ilir, kini kasusnya ditangani oleh Polresta Samarinda," sambung Heru.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 351 ayat 3 junto 338 KUHP. Barang bukti yang diamankan sepeda motor yang digunakan untuk menyeret korban dan tali.
Baca juga:
Pembunuh satu keluarga di Badung dianiaya pihak korban di Sidang PK
Pelaku perampokan dan pembunuhan di Tangsel diciduk
Usai bunuh pasien, dukun di Samarinda sempat melayat ke rumah duka
Dilarang menginap, Muktar tusuk dan pukul teman sendiri hingga tewas
Sebelum tewas, Suwarto diseret pakai tali & disuruh makan sampah
Mayat diduga korban pembunuhan ditemukan di parit
Diduga Dirampok, Sukamto tewas dengan mulut disumpal kapas
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah yang sulit terurai di Sarijadi? Setelah diolah, residu (hasil pencacahan sampah yang sulit terurai) ini menjadi biomassa dan ini menjadi mirip batu bara,” katanya.
-
Di mana warga Sarijadi mengolah sampah yang sulit terurai? Mengolah sampah yang sulit terurai menjadi aktivitas rutin warga di wilayah Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana cara penari Seblang menari di atas panggung? Gadis yang “terpilih” akan menari di pentas bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi “trance” dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut.
-
Bagaimana cara pemanah jemparingan membidik sasaran? Jika pemanah dalam olahraga panahan umumnya berfokus pada kemampuan pemanah membidik target dengan tepat, pemanah jemparingan tidak membidik dengan mata, tetapi memposisikan busur di hadapan perut sehingga bidikan didasarkan pada perasaan pemanah.
-
Bagaimana cara para narapidana diangkut ke Sawahlunto? Mereka didatangkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Teluk Bayur.