Perjalanan Bisnis Tekstil Ujang Nuryanto Sebelum Ditemukan Dimutilasi di Malaysia
Ujang menjalin bisnis dengan dua warga negara Pakistan, Iqbal (Jimmy), M. Abbas dan Mahattir, yang berlokasi di Malaysia. Kepada keduanya, Ujang menitipkan barang jualan berupa kain dengan perkiraan nilai keuntungan (omzet) Rp 7 miliar. Bisnis ini sudah mereka jalani delapan bulan terakhir.
Ujang Nuryanto (37), pengusaha tekstil asal Bandung ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Dia menjadi korban mutilasi, dengan salah satu bagian tubuhnya diletakkan di tepi sungai di Malaysia.
Keluarga menceritakan kepergian Ujang ke Malaysia untuk urusan bisnis. Ujang menjalin bisnis dengan dua warga negara Pakistan, Iqbal (Jimmy), M. Abbas dan Mahattir, yang berlokasi di Malaysia.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Kepada keduanya, Ujang menitipkan barang jualan berupa kain dengan perkiraan nilai keuntungan (omzet) Rp 7 miliar. Bisnis ini sudah mereka jalani delapan bulan terakhir.
Hermawan, pengacara Ujang menambahkan, kliennya sudah empat kali pulang pergi Malaysia terkait bisnis. Kepergiannya kali ini untuk mengambil uang hasil penjualan jumlahnya Rp 800 juta.
"Saya sempat konfirmasi juga ke Jimmy, bahwa klien saya ngambil uangnya bukan Rp 2 miliar, karena ada barang yang belum terjual. Jadi yang diambilnya sekitar Rp 800 juta," kata Hermawan, kepada wartawan, Kamis (14/2).
Usai transaksi dilakukan, beberapa hari kemudian Ujang dikabarkan hilang kontak. Jimmy adalah orang yang pertama kali melaporkan hilangnya Ujang pada kepolisian Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
Namun akhirnya, keberadaan Ujang Nuryanto dikonfirmasi oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Dia ditemukan meninggal dunia dengan kondisi dimutilasi.
"Saya dikabari KBRI hari ini. Mereka mengonfirmasi bahwa jasad yang dimutilasi itu klien kami. Sidik jarinya sesuai dengan data di e-KTP" ucap Hermawan.
Saat ini, pihak keluarga menyerahkan masalah hukum dan pencarian pelaku kepada pihak kepolisian Malaysia bersama KBRI. "Pelakunya belum terungkap. Sekarang kami fokus bagaimana mengembalikan jasad ke Indonesia untuk dikebumikan," kata Hermawan.
Baca juga:
Pengacara Sebut Pengusaha Tekstil Bandung Sempat dapat Ancaman Sebelum Dimutilasi
Polri Telusuri Aliran Dana Bos Tekstil Bandung dan Percakapan Terakhir
Hasil Tes DNA Korban Mutilasi di Malaysia Dipastikan Bos Tekstil Asal Bandung
Dua Tersangka Pelaku Mutilasi WNI di Malaysia Ditangkap
Keluarga Tunggu Proses Identifikasi Jasad Diduga Bos Tekstil Dimutilasi di Malaysia
Dugaan WNI Dimutilasi, KBRI Malaysia Beri Klarifikasi