Perketat pengawasan di lapas, anjing pelacak dan CCTV diperbanyak
Pengadaan anjing pelacak K-9, satu ekor sekitar Rp 50 juta.
Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengungkap adanya keterlibatan penjaga lembaga pemasyarakatan (lapas) dalam sindikat narkoba di dalam rumah tahanan. Pemerintah merespon dengan janji memperketat pengamanan dalam lapas.
Menkum Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan, pengamanan di dalam lapas tak cukup hanya diawasi petugas. Maka perlu anjing pelacak.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa yang memimpin pemberantasan jaringan narkoba FP? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun. “Dari penangkapan ini kita bisa melihat kerjasama ciamik Bareskrim Polri tidak hanya dengan institusi dalam negeri tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa ” ujar Sahroni dalam keterangan (12/9).
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
"Kami sedang pengadaan anjing pelacak K-9 karena hanya itu yang paling efektif. Harga Rp 50 juta per satu. Hanya saja anjing K-9 itu masih perlu dilatih karena anjing kan masa hidupnya pendek," kata Yasonna dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2).
Selain itu, pihaknya memperketat pengawasan dengan bantuan perangkat elektronik. Dengan begitu pengawasan bisa dilakukan dari jarak jauh. Tak hanya itu, Yasonna berjanji akan lebih rajin menggelar inspeksi mendadak (sidak).
"Tahun ini akan juga kita gunakan pengawasan CCTV, IT kita gunakan. Kita memang punya satu cara selain CCTV, tapi juga dalam rangka pengawasan ke dalam, perlu anjing," tuturnya.
Yassona menambahkan, prioritas pengawasan secara khusus akan diberlakukan untuk narapidana kasus besar.
"Saya berpendapat satu-satunya cara sidak random, bukan rutin, tanpa diketahui. Ini selalu dilakukan dan secara random juga kadang petugas dan yang kita tengarai blok khusus kita random cek," ucapnya.
(mdk/noe)