Persidangan Munarman, Saksi Ungkap Suasana Saat Acara Diduga Baiat Terkait ISIS
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut terdakwa Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI), Munarman diduga telah berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi selaku pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sebagaimana tertuang dalam dakwaan.
Persidangan dugaan tindak pidana terorisme dengan terdakwa eks Sekretaris Front Pembela Islam (FPI), Munarman, kembali digelar. Saksi S yang dihadirkan jaksa menggambarkan suasana diduga kegiatan baiat.
S mengaku datang karena bertindak sebagai operator di acara itu. Disebutnya kegiatan itu baiat kepada ISIS berkedok seminar yang dilaksanakan pada 6 Juli 2014 silam di sebuah kampus di kawasan Ciputat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa Darma Mangkuluhur? Darma Mangkuluhur menjadi sorotan karena rencananya membangun lapangan golf di Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan dana Rp1,2 triliun. Miliki Bisnis Yang Berkembang Pesat, Ini Potret Darma Mangkuluhur Putra Tommy Soeharto yang Akan Bangun Lapangan Golf Senilai Rp1,2 Triliun Merupakan Komisaris Darma adalah komisaris di PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Wisma Purnayudha Putra, perusahaan properti, seperti dilaporkan oleh CNN Indonesia.
-
Siapa Iman Usman? Iman dikenal publik sebagai Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Ruangguru. Sebelum menjabat di posisinya sekarang, Iman pernah mendirikan Indonesian Future Leaders pada tahun 2009.
-
Siapa Sultan Iskandar Muda? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
Menurutnya, ada keanehan di acara itu. Sebab foto Presiden dan Wakil Presiden turut ditutupi dengan sebuah bendera.
"Kemudian apakah S, ketika berada di dalam gedung ruangan gedung tersebut melihat keanehan?" tanya jaksa saat sidang di PN Jakarta Timur, Senin (17/1).
"Betul, melihat keanehan," jawab S.
"Apa yang S saksikan di dalam gedung tersebut yang menurut S aneh itu?" tanya jaksa kembali.
"Menurut saya yang aneh untuk gambar Presiden dan foto Wakil Presiden ditutup simbol bendera," ungkap S.
S menyebut acara yang digelar sekitar pukul 22.00 Wib malam juga turut menurunkan simbol garuda yang terpasang di sudut ruangan dari tempat seharusnya.
"Terus lambang burung garuda diturunkan. Betul ibu (jaksa)," kata S.
"Kegiatan bukan (seperti) seminar, karena berbeda, banyak beberapa orang bercadar dan laki-laki yang menggunakan celana agak cingkrang gitu," katanya.
S yang saat itu bertugas sebagai operator berdasarkan arahan dari atasannya juga kerap mendengar pekik takbir dari para peserta.
Meski demikian, ketika ditanya penuntut umum terkait kehadiran Munarman di lokasi. S mengaku tak melihat maupun mengetahui sosok Munarman di lokasi.
"Saya tidak tahu (Tidak melihat Munarman di lokasi seminar)," ucapnya.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut terdakwa Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI), Munarman diduga telah berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi selaku pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sebagaimana tertuang dalam dakwaan.
Jaksa menyampaikan jika baiat Munarman dilakukan pada acara Forum Aksi Solidaritas Islam (FAKSI), yang dihelat di sebuah kampus di Ciputat, Tangerang Selatan pada 6 juni 2014. Bersamaan dengan kemunculan organisasi ISIS di tahun yang sama.
"Berawal munculnya ISIS di Suriah sekitar awal 2014 yang dideklarasikan Syekh Abu Bakar Al Baghdadi maka sejak saat itu banyak masyarakat di berbagai negara melakukan baiat atau sumpah setia bersedia bergabung ISIS," sebut jaksa dalam dakwaannya, saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (8/12).
"Kegiatan pemberian dukungan kepada ISIS atau Daulah Islamiyah serta sumpah setia kepada amir atau pimpinan ISIS yaitu Syekh Abu Bakar Al Baghdadi Baiat dengan tema menyambut lahirnya peradaban Islamiyah Darul Khilafah," tambahnya.
Adapun kegiatan dukungan terhadap ISIS dan baiat sumpah setia kepada Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi selaku Amir atau Pimpinan ISIS diikuti Munarman bersama tokoh lainnya.
"Terdakwa (Munarman) bersama dengan sekitar ratusan orang lainnya antara lain, saksi Koswara Alias Abu Hanifah alias Abu Kembar, saksi Abu Wahid, aksi Agung Fimansyah, saksi Hendra Minarto alias Babeh, saksi Hendro Fernando alias Edo, dan saksi Armei," sebutnya.
Sementara, acara pembaiatan tersebut, kata Jaksa, dipimpin langsung oleh Ustad Syamsul Hadi yang masih belum tertangkap sampai dengan saat ini dengan memakai dua bahasa Arab dan Indonesia yang turut diucapkan terdakwa Munarman.
"Dengan cara Ustad Syamsul Hadi meminta seluruh peserta untuk berdiri dan mengangkat tangan kanan sambil mengucapkan kalimat baiat menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia dan Kemudian diikuti peserta termasuk terdakwa," ujarnya.
Adapun dalam perkara ini, Munarman didakwa dengan Pasal 14 Jo Pasal 7, Pasal 15 Jo Pasal 7 serta Pasal 13 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca juga:
Munarman Tak Terima Diinterupsi Jaksa: Saya Terancam Hukuman Mati
Bertemu di Sidang, Munarman Cecar Pelapornya sampai Singgung Jenderal Polisi
Sidang Kasus Terorisme, JPU Putar Video Ceramah Munarman saat Acara Baiat ISIS
Pelapor Munarman Terlibat Terorisme Dihadirkan di Sidang
Hari Ini, Jaksa akan Hadirkan Sejumlah Tahanan Sebagai Saksi Sidang Munarman
Pekan Depan, Sejumlah Tahanan akan Bersaksi untuk Munarman