Pesan Jenderal Sigit dan Panglima TNI, Wanti-Wanti Prajurit saat Apel Pengamanan
Di antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Keduanya wakti-wanti prajurit amankan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta
Saat Jenderal Sigit & Panglima TNI Rapatkan Barisan di Monas
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun langsung memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan KTT ASEAN ke-43 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/9) pagi.
"Kita laksanakan pengecekan kesiapan, materil, personel, maupun sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan pengamanan KTT ASEAN ke-43," kata Yudo saat berikan arahan.
Menurutnya, pengecekan ini dilakukan bukan sekadar formalitas belaka. Namun menjadi sebuah komitmen sebelum menjalankan tugas pengamanan.
"Bukan sekedar formalitas melainkan wujud komitmen sebelum melaksanakan tugas," ungkap Yudo
Dimana, Operasi Tribrata Jaya kalo ini bakal mengamankan 19 negara dari Anggota Asean ditambah Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Rusia, China, Amerika Serikat, India, dan Qatar.
Secara kesiapan dari TNI akan mengerahkan pengamanan memakai alutsista darat, laut, dan udara. Keamanan secara fisik ini turut melibatkan 12.543 personel TNI menjaga kondisi di Jakarta di ring satu dan ring dua
"Kesampingkan ego sektoral. Saya ulangi kesampingkan ego sektoral dan selalu utamakan kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan bangsa dan negara," tegas Yudo.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajaranya agar menjaga kegiatan international ini dengan baik.
Sebagaimana tugas bagian Polri yang membackup ring tiga dengan 6.800 personel.
"Membackup di mana ring 1 ring 2 itu dilaksanakan oleh Paspampres dan TNI. Sementara kita berada di ring 3 ataupun ring tertentu yang disesuaikan sesuai dengan perintah dari bapak Panglima," kata Kapolri.
Dengan tugas mengantisipasi kerawanan di Jakarta seperti potensi kemacetan, sampai dinamika kegiatan masyarakat yang bisa berakibat mengganggu proses kegiatan dari KTT Asean
"Sehingga tentunya mulai dari kedatangan sampai dengan akomodasi ke venue ataupun ke kegiatan lain semuanya harus betul-betul kita kawal Sehingga bisa berjalan dengan tepat waktu," tuturnya.
"Kemudian juga kita minta kepada seluruh jajaran untuk bagaimana menjaga agar serangan serangan lain seperti siber, kemudian ancaman teroris. Kemudian ancaman ancaman terhadap keselamatan dari delegasi khususnya, bagi polri VIP betul betul bisa kita jaga," tambah dia.
Sekedar informasi Indonesia dijadwalkan bakal menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September mendatang. Dimana akan datang petinggi negara Asia Tenggara, termasuk tamu undangan negara lain.
“Artinya ini adalah gawe besar (Indonesia). KTT melibatkan semua kementerian dan lembaga yang tujuannya untuk mensukseskan acara tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keteranganya.