Pesan kepala BNPT ke anak buah soal ancaman terorisme
Tantangan dan tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke depan akan semakin berat. Banyak negara-negara yang mengapresiasi terhadap pendekatan dan kinerja dalam upaya menanggulangi terorisme.
Tantangan dan tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke depan akan semakin berat. Banyak negara-negara yang mengapresiasi terhadap pendekatan dan kinerja dalam upaya menanggulangi terorisme.
Menurut Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius, apresiasi lembaga dan negara-negara dalam penanggulangan terorisme tidak hanya sebagai sebuah kebanggaan, tetapi beban dan tantangan yang harus terus dipertahankan. Untuk itu, dia mendorong agar seluruh unit kerja dan personel mengedepankan aspek kualitas kinerja.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada tebing tol di Bintaro? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
"Mudah buat kita meraih sesuatu, tapi akan sulit buat kita untuk mempertahankan sesuatu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/3).
Suhardi menyampaikan itu saat melantik Marsma TNI Asep Adang Supriyadi sebagai Pejabat Tinggi Madya atau Sekretaris Utama (Sestama) BNPT yang baru. Marsma Asep menggantikan Mayjen R. Gautama Wiranegara yang memasuki masa pensiun.
Lebih lanjut Suhardi mengatakan, BNPT dalam melaksanakan tugasnya selama ini merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 46 Tahun 2010, yang telah diubah dalam Perpres nomor 12 tahun 2012. Perpres tersebut mengatur tugas pokok BNPT yang antara lain adalah mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan melaksanakan, kebijakan di bidang penanggulangan terorisme, yang meliputi pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan nasional.
"Amanah Perpres tersebut secara eksplisit menempatkan BNPT sebagai leading sector penanggulangan terorisme yang menggunakan pendekatan yang komprehensif dan integrative. Di mana selama ini kita telah memadukan pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach) serta ditopang oleh kerjasama internasional yang kuat," ujar mantan Sestama Lemhanas RI ini.
Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, jika tidak ada halangan pada 14 April 2018 mendatang Rapat Paripurna DPR RI akan melaksanakan rapat untuk memutuskan Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Terorisme menjadi Undang-Undang (UU). Di mana dalam UU itu juga akan mengamanatkan kepada BNPT sebagai leading sector secara resmi yang sebelumnya dari tingkat Perpres dinaikkan menjadi setingkat undang-undang (UU)
"Tentunya ini akan menjadi tantangan buat kita semua dengan eksistensi lembaga yang begitu kuat dengan mengkoordinasikan 36 Kementerian/Lembaga/Badan (K/L). Tentunya ini baru pertama kali karena Menteri Koordinator saja mengkoordinatori paling banyak sekitar 10-15 Kementerian/Lembaga. Tapi BNPT nanti mengkoordinasikan sebanyak 36 K/L. Ini bukanlah tugas yang mudah. Kita harus bisa menjaga amanah undang-undang itu dengan baik nantinya," jelasnya.
Dalam konteks pendekatan itulah, menurut mantan Kapolda Jawa Barat ini, bahwa penguatan sinergi dan koordinasi antar K/L merupakan 'kata kunci' penting dalam menjamin keberhasilan penanggulangan terorisme.
"Untuk itulah, BNPT perlu melakukan penanganan secara terpusat, terpadu dan terkoordinasi, baik ditingkat nasional maupun internasional dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait dan seluruh komponen bangsa," ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Suhardi mengatakan, penanganan terorisme tidak dapat dibebankan hanya pada satu instansi saja, melainkan perlu adanya keterpaduan dan sinergitas berbagai instansi dan keterlibatan seluruh komponen bangsa serta kerjasama dengan berbagai negara.
"Karena itulah, dalam praktiknya seluruh bagian dalam lingkungan BNPT sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing harus mampu berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi dan masyarakat," tuturnya.
Mantan Wakapolda Metro Jaya ini menyampaikan bahwa di tahun 2018, BNPT memiliki enam (6) Program Prioritas Nasional Penanggulangan Terorisme yang meliputi, Operasi Intelijen Kontra Propaganda. Operasionalisasi Pusat Deradikalisasi, Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT, Pelaksanaan Deradikalisasi di Dalam dan Luar Lapas, Koordinasi Pelibatan Secara Terpadu Kementerian Lembaga Pada Pelaksanaan Program Penanggulangan Terorisme yang saat ini sudah mencapai 36 K/L dan Operasionalisasi Tim Penanggulangan Foreign Terrorist Fighters (FTF).
"Program prioritas ini memerlukan pegawai yang memiliki kapasitas yang handal agar tujuan dari program prioritas dapat tercapai. Inilah kesempatan bagi pejabat yang baru dilantik untuk membuktikan kapasitasnya dengan mendharma baktikan pikiran dan tenaganya untuk melaksanakan tugas yang baru saja diemban," katanya.
Menurutnya, dalam konteks peningkatan kuantitas dan kualitas kinerja, seluruh bagian dalam institusi BNPT harus bisa memahami dengan seksama subtansi dan tugas pokok BNPT itu sendiri. Pemahaman yang utuh tentang kelembagaan mutlak diperlukan tidak hanya bagi pejabat yang baru, tetapi juga pejabat lama yang ada di lingkungan BNPT.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya memandang perlu untuk memberikan suatu arahan dan perspektif kepada kita semua, terutama kepada Sestama yang baru saja dilantik untuk menyatukan persepsi, visi dan misi dalam menjalankan tugas dan amanat di lingkungan BNPT," ujarnya.
Terhadap Sestama BNPT yang baru secara pribadi Suhardi cukup mengenalnya yang mana tidak hanya sukses dalam menapaki karier militer, tetapi juga berhasil dalam meraih kesuksesan akademik.
"Pengalaman dan pengetahuan luas yang dimiliki Marsma TNI Asep Adang ini dapat menjadi modal berharga untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara melalui Institusi BNPT," pesannya.
Seperti diketahui, Marsma Asep Adang Supriyadi adalah lulusan Akademi Angkatan Udara AAU) tahun 1985 dan merupakan teman satu angkatan bersama Suhardi saat masih di Akabri dulu. Sebelum menjadi Sestama BNPT, Asep menjabat sebagai Kepala Dinas Survei dan Pemotretan Udara (Kadissurpotrudau).
Jabatan lain yang pernah disandang Asep yakni Wakil Komandan Komando Pendidikan TNI AU (Wadan Kodikau), Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Komandan Lanud Husein Sastranegara Bandung, Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Halim Perdanakusuma, Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodal) Komando Operasi AU I (Koopsau I), Komandan Skadron Udara 2/Angkut Ringan dan jabatan penting lainnya.
Kepada pejabat lama Mayjen Gautama, Suhardi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya atas loyalitas dan dedikasi yang tinggi selama menjabat sebagai Sestama BNPT.
Acara pelantikan Sestama BNPT ini dihadiri para pejabat Eselon, I, II, III, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BNPT dan para undangan lainnya perwakilan dari Mabes TNI, Mabes AL, Mabes AU serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga.
Baca juga:
Kepala BNPT ungkap strategi Indonesia atasi terorisme di KTT ASEAN-Australia
Menangkal upaya memecah belah bangsa dengan kearifan lokal
BNPT: Generasi muda harus lawan hal yang mengancam keutuhan NKRI
Pilkada, Kepala BNPT petakan 14 provinsi rawan teroris
Jika dimarjinalkan, mantan napiter akan kembali ke jaringannya
BNPT dalami pelarangan cadar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kerjasama dengan Kemendagri, BNPT tingkatkan pengawasan terorisme di daerah