Pesan Terakhir Wanita Tewas Dibakar Mantan Kekasih di Cisauk
Aziz (45), Ayah korban mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelum kepergian putrinya itu. Dia hanya melihat putrinya banyak menyampaikan pesan kepada adiknya sebelum ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Keluarga Siti Zahra (19), korban pembakaran oleh mantan kekasihnya DS (20) dan US di kebun kosong Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, mengaku syok dengan kematian korban. Apalagi, korban diketahui merupakan anak yang baik dan menyayangi keluarganya.
Aziz (45), Ayah korban mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelum kepergian putrinya itu. Dia hanya melihat putrinya banyak menyampaikan pesan kepada adiknya sebelum ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
"Saya nggak ada sama sekali (firasat)," ungkap Aziz di kediamannya, Minggu (11/7).
Aziz menerangkan, sehari sebelum kepergiannya, Siti Zahra banyak menyampaikan wejangan kepada adiknya untuk sayang kepada kedua orangtua dan tidak merepotkan keduanya. Bahkan Siti, kata Aziz, sempat membuat video tiktok bersama adiknya itu.
"Main tiktok sama adiknya. Enggak biasa itu dilakuin. Banyak pesan buat adiknya, jangan bandel, jangan banyak jajannya, kasihan sama bapak-ibu," jelasnya.
Aziz mengaku semula tidak mendapat firasat buruk terkait putrinya itu, namun karena tidak kembali ke rumah paska bekerja dan mendapat kabar ada pembakaran orang di kampungnya, Aziz pun panik. Terlebih, korban berkali-kali ditelepon selalu mengalihkan panggilan.
"Saya tahu anak saya, dia enggak pernah kaya begitu. Pas saya lihat itu jenazah di Facebook, saya sudah kerasa itu anak saya. Saya sudah yakin banget, dari medsos (video) segala macam. Di batin saya yakin itu anak saya," tegasnya.
Motif Pelaku?
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanudin, mengaku telah mengamankan pelaku pembakar jasad manusia di kebun kosong di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Kedua pelaku berinisial DS dan US saat ini masih menjalani pemeriksaan Polisi.
"Alhamdulillah sudah tertangkap 2 orang. Tadi malam sudah dilakukan pemeriksaan intensif. Dua orang itu DS (20) dan US (42)," terang Kapolres Tangsel, Iman Imanudin dikonfirmasi, Minggu (11/7).
Dia menerangkan, kedua pelaku diamankan di kediamannya di Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Polisi mengaku, masih mendalami motif pembunuhan keji yang dilakukan kedua orang pelaku tersebut. Diduga aksi keji tersebut, dilakukan pelaku karena sakit hati.
"Tersangka DS pernah menjalin hubungan dengan korban dan pada saat melamar korban, tersangka beserta keluarganya ditolak keluarga korban," jelas Imanudin.
(mdk/rnd)