Pihak diskotik duga pengunjung masuk RS karena oplos 'snow white'
Pihak diskotik duga pengunjung masuk RS karena oplos 'snow white'. Pihak manajemen tempat hiburan malam Matador, membenarkan adanya belasan pengunjung masuk Rumah Sakit Asshobirin, usai dugem di hall lokasi karaoke itu. Belasan pengujung tempat karaoke Matador masuk rumah sakit usai menenggak minuman disebut snow white
Pihak manajemen tempat hiburan malam Matador, membenarkan adanya belasan pengunjung masuk Rumah Sakit Asshobirin, usai dugem di hall lokasi karaoke itu. Belasan pengujung tempat karaoke Matador masuk rumah sakit usai menenggak minuman keras disebut snow white.
"Semalam saya sedang off. Tapi saya dapat kabar ada yang masuk rumah sakit. Belum tahu dari Matador mana, yang di Melati mas atau yang berada di Jalan Boulevard Serpong, Tangsel," terang Haris perwakilan dari manajemen, Senin (28/11).
Terkait minuman snow white (SW) sendiri, Haris menjelaskan, itu merupakan menu minuman pengganti yang sebelumnya bernama Blue Saphire. Efek dari kedua minuman tersebut pun sama.
"Efeknya hampir sama, ketika sudah meminum SW, tidak perlu ditambah jenis lain, karena SW ini sudah strong," katanya.
Menurutnya, selama ini minuman tersebut tidak menimbulkan masalah bagi pengunjung. Dia menduga belasan pengunjung yang masuk rumah sakit telah mencampurnya.
"Mungkin juga pengunjung mencampur dengan kandungan lain pada minumannya itu," katanya.
Dia juga mengaku telah didatangi petugas kepolisian yang melakukan penyelidikan, "Tapi kebetulan saya sedang off malam itu," tuturnya.
Terpisah, Manager Matador di Jalan Boulevard Serpong yang tidak mau disebutkan identitasnya, mengaku tidak mengetahui proses minuman SW itu dibuat. Meski bikin efeknya seperti ekstasi, dia membantah jika minuman itu mengandung narkoba.
"Produksinya saya tidak tahu, setahu saya dari bahan herbal yang merupakan produksi rumahan dari luar Indonesia. Tapi mengenai isu narkoba pada kandungan SW itu tidak benar, saya berani zamin," kata dia.
Petugas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan, seluruh korban yang tercatat dari minuman yang memberikan efek seperti menenggak pil ekstasi sebanyak 11 orang. Namun, pihaknya menyatakan, pihaknya tidak dapat mencabut izin tempat dugem Matador yang berlokasi di Serpong, Kota Tangsel itu.
"Jumlah yang tercatat 11 orang. Kalau yang tidak dibawa ke RS Assobirin kita tidak tahu, karena kami hanya mencatat yang ke sana saja," ujar Kasat Reskrim Polres Kota Tangsel AKP Alexander Yurikho, Senin (28/11).
Pihaknya menyatakan, hanya bisa memasang garis polisi di lokasi penyimpinan snow white saja. Sebab, kata Alex, ahli kesehatan menyatakan, minuman racikan tanpa merk tersebut memiliki izin dari Pemkot Tangsel.
"Ini karena korban mengkonsumsinya secara berlebihan. Sama saja dengan air putih, kalau berlebihan kan menimbulkan efek tidak baik," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku tengah mencari tahu apa saja bahan-bahan yang terkandung di dalam minuman yang membuat orang yang mengkonsumsinya menjadi gedek-gedek itu.
"Bentuk minumannya dikemas dalam botol kecil, tanpa label. Manajemen menjual dengan harga Rp 600 ribu sampai Rp 800. Memang diracik sendiri, tetapi katanya bukan di situ raciknya. Kami sedang melakukan pengecekan dengan narkotest. Tetapi memang bukan dari kami izinnya, dari Pariwisata Tangsel. Memang boleh jual miras di Tangsel asal ditempat hiburan," katanya.
Pihaknya mengaku hanya bisa memeriksa para korban. Namun dari pihak manajemen Matador belum diperiksa. "Kami sudah periksa korban, mereka sudah pulang juga dari Rumah Sakit," terangnya.
Keberadaan minuman snow white memang semakin ngetrend di kalangan pemuda Kota Tangsel. Beberapa tempat hiburan di Tangsel menjualnya dengan nama berbeda-beda.
Seperti diketahui, minuman narkoba di Tangsel yang efeknya mirip dengan menenggak pil setan ekstasi kembali menelan korban. Kali ini belasan pengunjung tempat karaoke Matador yang terkenal dengan menjual minuman secara sembunyi-sembunyi itu di larikan ke Rumah Sakit pada Minggu (27/11). Mereka menenggak minuman gedek yang memang sudah menjadi khas tempat hiburan di Tangsel.
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Minuman pahlawan itu apa? Minuman Pahlawan MPLS Tebak-tebakan dalam event MPLS penuh dengan ide yang unik dan kreatif. Salah satunya, para siswa baru disuruh untuk mencari tahu apa yang dimaksud dengan minuman pahlawan oleh panitia.Jika hanya mendengarnya sekilas, Anda pasti akan bertanya-tanya dan sedikit bingung dengan apa yang dimaksud dengan minuman pahlawan itu.Ternyata, jawaban dari tebak-tebakan minuman pahlawan MPLS adalah susu kotak Ultra Milk!
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Minuman apa yang menjadi jawaban dari teka-teki MPLS "Minuman Pahlawan"? Dalam kasus ini, jawaban Minuman Pahlawan MPLS yang tepat adalah susu kotak “Ultra Milk”. Terdengar menjebak, tapi cukup mudah bukan? Ultra Milk adalah jawaban yang cocok karena ketika mendengar kata-kata ‘Ultra’ sebagian orang pasti akan mengingat satu sosok pahlawan.
Baca juga:
Begini strategi Anies atur peredaran minuman keras di Jakarta
Tenggak 'snow white' saat dugem, belasan orang dilarikan ke RS
Berkendara usai tenggak miras, bule dua sejoli tewas masuk jurang
Heboh Blue Safir & Snow White seharga Rp 1,2 juta di Tangsel
Sebelum dibunuh, Bella dicekoki minuman keras oleh Firdaus
Tiga warga Kediri tewas hampir bersamaan diduga karena pesta miras
Bikin ribut, 32 ABG digerebek warga saat pesta arak di kontrakan