Pilu Orang Tua Korban HW Dengar Pengakuan Anaknya Hamil saat Pulang dari Pesantren
Namun, kecurigaan tersebut muncul saat anaknya minta diantar ke toilet di malam hari untuk buang air. Saat itu, YY mengaku mengantar dengan berjalan di belakang dan melihat cara berjalan anaknya yang dinilainya aneh. "Anak saya kok jalannya begini (seperti yang sedang hamil)," kata YY.
YY (44) salah seorang orang tua korban pencabulan HW (36) asal Garut begitu terkejut setelah mendengar pengakuan anaknya. Dari bibir mungil sang buah hati tercinta, YY mendengar anaknya tengah hamil, bahkan sudah memiliki anak berusia 1,5 tahun. Pengakuan tersebut berawal dari kecurigaan cara jalan anaknya saat minta diantar ke toilet.
Ia bercerita bahwa saat itu anaknya pulang liburan lebaran ke rumahnya. Awalnya YY tidak sedikitpun merasa curiga terhadap anaknya karena berpikir pulang dari tempat belajar agama di Bandung.
-
Kenapa keluarga korban meminta pelaku dipenjarakan? “Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,”
-
Kenapa orang tua rela berkorban demi anak? Dalam setiap langkah yang orang tua ambil, baik itu dalam mencari nafkah, memberikan pendidikan, atau memberikan dukungan emosional, orang tua selalu berfokus pada kepentingan di atas diri mereka sendiri.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku melakukan aksinya tersebut saat kondisi rumah korban dalam keadaan sepi."Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan," kata Tri.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
"Anak saya memang jarang pulang. Kalau pulang di waktu-waktu tertentu saja, atau saat ada keperluan mendesak. Jadinya kami tidak curiga," katanya.
Namun, kecurigaan tersebut muncul saat anaknya minta diantar ke toilet di malam hari untuk buang air. Saat itu, YY mengaku mengantar dengan berjalan di belakang dan melihat cara berjalan anaknya yang dinilainya aneh. "Anak saya kok jalannya begini (seperti yang sedang hamil)," kata YY.
Meski merasa sangat curiga YY mengaku tidak langsung menanyakan apa yang dicurigainya kepada anaknya secara langsung. Ia memilih untuk membawa anaknya untuk berkonsultasi dengan tokoh agama yang dipercayainya berulang kali.
"Akhirnya, anak saya terbuka ngaku sama ibunya (sedang hamil), bahkan (mengaku) sudah punya anak yang berusia 1,5 tahun," ucapnya.
Mendengar cerita tersebut, YY mengaku kaget karena anaknya yang masih remaja sudah memiliki anak dan hamil anak kedua. Dan hal yang paling mengejutkan lagi, anak tersebut adalah karena pemerkosaan yang dilakukan HW, guru dari anaknya.
Berdasarkan cerita dari anaknya, YY menyebut bahwa anaknya di kali pertama diperkosa menolak aksi yang dilakukan HW. Aksi pertama yang dilakukan HW bahkan gagal karena penolakan tersebut, meski sempat dipaksa sampai baju anaknya robek karena ditarik.
Gagal di usaha pertama, ternyata tidak menjadikan HW berhenti. Setelahnya HW mengajak ke salah satu tempat, bahkan dibawa ke hotel.
Saat ini, diungkapkan YY, kondisi anaknya lebih murung dan pendiam bahkan enggan sekolah karena masih trauma. Tidak hanya anaknya saja, YY bersama istrinya juga merasa hatinya hancur. "Istri saya saat itu pun sampai kejang-kejang selama dua jam," ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, YY sempat berpikir untuk membunuh HW karena memuncaknya rasa marah.
"Kalau saja saat itu istri saya meninggal karena kejang-kejang akibat mengetahui anak saya jadi korban, saya tidak akan segan untuk bunuh dia," katanya.
Berharap Dihukum Berat
YY menyebut bahwa dirinya berharap agar HW dihukum seberat-beratnya. Lebih dari itu, ia bahkan berharap agar HW dihukum kebiri.
Permintaan yang dilakukan YY bukan tanpa alasan. Menurutnya hukuman berat pantas diberikan terhadap HW karena apa yang telah dilakukannya merusak masa depan dan kebahagiaan anak-anaknya dan korban lainnya.
Tidak hanya oleh anaknya dan korban lainnya, YY juga menyebut bahwa dirinya bersama istrinya sangat terpukul atas kejadian tersebut.
"Saya ingin (pelaku) dihukum seberat-beratnya, ya kalo kata orang lain mah dikebiri lah, soalnya apa? sakit nya orangtua sakitnya anak, sampe sekarang aja anak saya itu ga mau sekolah, putus sekolah," tutup YY.
(mdk/rhm)