Pohon sakti di Pura Bali ini dihuni naga emas dan bidadari
Pernah ada sayembara memotong pohon tetapi tidak berhasil.
Penebangan pohon sakti di Pura Kepuh, Denpasar, Bali, pernah disayembarakan. Misalnya saat PT Angkasa Pura I hendak memasang radar pemancar Bandara Ngurah Rai. Ritual pemujaan sudah digelar sebelum ditebang, tapi akhirnya diurungkan.
"Dulu sempat disayembarakan untuk menebang pohon ini. Tahun berapa itu, saya lupa sekitar tahun 80-an," kata Mangku Gusti Gina, Sabtu (27/12) di Tuban, Kuta Bali.
Ceritanya, saat seorang buruh tebang pohon asal Jawa memanjat pohon tersebut, kira-kira setinggi tujuh meter malah terjatuh saat hendak mengayunkan gergaji mesinnya. Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sayembara kedua juga sempat dilakukan, dimana saat itu ada kiai, pemangku dan tokoh adat setempat melakukan permohonan untuk pemindahan siapapun yang jadi penunggu tempat ini. Setelah upacara, ada tukang dari Lombok bersiap menebang. "Yah, kabarnya juga meninggal saat dalam perjalanan menuju ke Pura ini. Ia kecelakaan dalam perjalanan," ujarnya.
Semenjak itulah, keberadaan pohon kepuh ini tetap berdiri kokoh. Kendati angin kencang menerpa, tetap tidak tergoyahkan.
"Setidaknya bukan soal keangkeran atau hal-hal yang aneh. Tetapi perlu diketahui, bahwa sesuatu yang sekiranya tidak penting jangan dianggap terlalu mengganggu. Buktinya, sekarang perluasan bandara tetap saja berjalan normal, apa pohon ini mengganggu pemandangan, juga tidak. Mari kita saling menjaga alam ini," ujar Mangku.
Dia melanjutkan, konon Pura Kepuh di Bandara Ngurah Rai itu dahulunya tempat pemandian. Karenanya, tempat ini masih dikunjungi para bidadari dari kayangan. Bahkan, dia menuturkan, percaya atau tidak konon di tempat ini warga sering melihat sosok naga emas melingkari pohon kepuh setinggi lebih dari 17 meter itu.
Sebenarnya pura itu bernama Tegal Melangkang, namun sebagian masyarakat mengenal tempat ini sebagai Pura "Kepuh" Ngurah Rai sebab pura berada di bawah pohon kepuh tua yang usianya lebih dari 100 tahun.
"Pura ini bukan Pura Kepuh, pohonnya yang namanya pohon kepuh. Nama pura ini Tegal Melangkang," kata I GST Made Gina, Pemangku di Pura ini, Sabtu (27/12).
Menurut dia, banyak orang yang datang ke tempat itu doanya terkabul. "Kebanyakan warga melihat sosok naga kekuning keemasan. Ada juga yang sering melihat wanita cantik berselendang menari-nari," ungkapnya.
Soal benar atau tidak cerita tersebut, tapi bagi warga sekitar tempat ini disucikan. Bahkan mega proyek perluasan Bandara Ngurah Rai tak mampu meratakan tempat ini. Kendati warga adat setempat mengizinkan asal diberikan tempat baru untuk pemindahan pura Malengkang.
Hasilnya seorang buruh proyek tertimbun persis jarak 20 meter sebelah barat dari pura ini. Terakhir hingga mendatangkan paranormal dari Tanah Jawa dan para kiai untuk memohon izin kepada penunggu di pohon kepuh. Namun tetap saja tidak berhasil.