Polda DIY tahan 2 anggota Gafatar perekrut dr Rica
Jika sudah stabil, dr Rica dan korban lainnya yakni E, M, dan N boleh pulang ke keluarganya.
Polda DIY menahan dua orang anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar yakni Eko dan Veni, sebagai perekrut dr Rica. Mereka tidak diperbolehkan pulang dan akan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda DIY.
"Kalau perekrut akan kami tahan, tidak kami izinkan pulang," tegas Kapolda DIY, Brigjen Pol Erwin Triwanto ketika menggelar konferensi pers di Polda DIY, Senin (11/1).
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa yang ditemukan Dr. Federica Gigante? “Ketika saya mengunjungi museum dan mempelajari astrolab dari dekat, saya melihat bahwa tidak hanya terdapat inskripsi berbahasa Arab yang diukir dengan indah, tetapi saya juga dapat melihat inskripsi samar-samar dalam bahasa Ibrani. Instrumen ini sekarang menjadi objek paling penting dalam koleksi mereka,” kata Gigante dalam sebuah pernyataan di laman Universitas Cambridge.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Apa profesi Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah dikenal sebagai seseorang yang tidak memiliki latar belakang militer. Ia adalah seorang warga sipil yang menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta di Jakarta, serta aktif berpartisipasi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dikenal sebagai Resimen Mahasiswa (Menwa).
Sampai saat ini pihak kepolisian masih kesulitan meminta keterangan dari korban mau pun perekrut. Mereka sama-sama tutup mulut dan enggan menceritakan tentang organisasi Gafatar.
"Kita belum bisa mengenakan pasal apa karena belum tahu sebenarnya Gafatar itu doktrinnya seperti apa. Semuanya masih bungkam," ungkapnya.
Polisi memperbolehkan dr Rica dan korban lainnya yakni E, M, dan N (warga Boyolali) pulang ke keluarganya asalkan kondisi psikologis sudah stabil.
"Korban boleh pulang kalau sudah stabil. Tapi kalau belum akan di Polda dulu," katanya.