Polda Jatim butuh 2-3 hari ungkap identitas jasad korban AirAsia
Tim DVI Polda Jatim berjanji akan bekerja keras buat memangkas waktu identifikasi jasad.
Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Jawa Timur mengaku memerlukan waktu dua sampai tiga hari buat memastikan identitas jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 jatuh pada Minggu pekan lalu (28/12). Masa itu termasuk dua jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan baru saja tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan A. Yani, Surabaya, sore tadi (31/12).
Hal ini disampaikan Kabid Dokes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, dalam jumpa persnya di Mapolda Jawa Timur petang tadi. "Sekarang dua jenazah sudah proses. Sekarang sampai fase dua, yaitu pemeriksaan jenazah yang hasilnya akan kita bandingkan dengan informasi dari pihak keluarga. Nanti akan kita informasikan," kata Budiyono di hadapan awak media.
Budiyono menjelaskan, sebelum proses identifikasi dan autopsi selesai mereka belum bisa memastikan identitas pasti jenazah tersebut.
"Yang jelas, satu laki-laki, satu perempuan. Untuk memastikan itu (identitas) butuh waktu dua sampai tiga hari. Apalagi, meski kondisi dua jenazah ini baik dan utuh untuk dilakukan proses identifikasi, kondisinya sudah mulai membusuk karena tiga hari berada dalam air," jelas Budiyono.
Namun, Budiyono dan tim akan berusaha semaksimal mungkin supaya identifikasi dan autopsi kedua jenazah bisa selesai dengan cepat, sehingga bisa segera diserahkan ke pihak keluarga masing-masing. Buat menyelesaikan proses itu, dia menyiapkan 15 tenaga forensik dari RS Bhayangkara.
"Jumlah ini akan bertambah, ketika sudah banyak jenazah yang datang. Makanya kita ingin secepat mungkin menyelesaikannya, agar tidak menumpuk," sambung Budiyono.
Mapolda Jawa Timur juga sudah menyiapkan tempat khusus buat menampung jenazah-jenazah korban AirAsia jatuh di sekitar perairan Kalimantan Tengah. "Sudah disiapkan 15 meja autopsi dan kontainer pendingin berkapasitas 200 jenazah," tandas Budiyono.
Sore tadi, dua jenazah korban AirAsia QZ8501 tiba di Surabaya. Sebelum tiba di RS Bhayangkara, kawasan rumah sakit milik Polri di lingkungan Polda Jawa Timur ini disterilkan. Kondisi jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu kondisinya baik dan utuh, meski sudah mengalami pembusukan karena tiga hari berada di dalam air.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.