Polda Sulsel waspadai pelarian teroris dari Poso
Polisi meminta warga waspada terhadap orang yang mencurigakan. Penjagaan perbatasan diperketat.
Kapolda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Pudji Hartanto Iskandar mengatakan, menjelang Natal dan Tahun Baru 2016 mereka mewaspadai pelarian teroris dari Poso, Sulawesi Tengah. Menurut dia, karena aparat gabungan TNI-Polri terus mendesak dengan melakukan operasi camar maleo, maka bukan tidak mungkin kelompok teror itu akan mencari tempat persembunyian baru.
"Para kapolres-kapolres tentu tahu kalau wilayahnya berbatasan dengan daerah-daerah Sulawesi Tengah. Artinya mereka akan melakukan prioritas pengamanan untuk memonitor masyarakat, dengan melakukan deteksi dini dan deteksi aksi," kata Pudji usai rapat koordinasi kesiapan Operasi Lilin Lipu 2015 di Makassar, Selasa (22/12).
Pudji melanjutkan, guna mencegah kelompok teror masuk ke daerah Sulawesi Selatan, pihaknya akan melakukan operasi imbangan dengan meningkatkan pengamanan rutin, khususnya di daerah-daerah berbatasan dengan Sulawesi Tengah.
Pudji meminta, jika warga mendengar atau menemukan seseorang di tengah masyarakat dan tampak mencurigakan, supaya segera dilaporkan. Tindakan deteksi dini lain harus dilakukan adalah dengan sosialisasi ke tengah masyarakat, khususnya di perbatasan supaya jangan sampai terhasut.
"Sebagai tindakan pencegahannya anggota harus aktif melakukan patroli di malam hari jika ada indikasi hal-hal mencurigakan," ujar Pudji.
Pudji menambahkan, ada empat daerah perbatasan menjadi titik pengawasan jelang Natal dan tahun baru. Masing-masing Kabupaten Mamuju Utara, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kabupaten Mamasa di Provinsi Sulawesi Barat.