Polemik Susu Ikan, Gerindra: Aspirasi dari Masyarakat dan Belum Final
Penggunaan susu ikan baru sebatas alternatif susu sapi saja dan belum final.
Program makan gizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menuai sorotan lantaran muncul wacana penggunaan susu ikan.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco menyatakan, penggunaan susu ikan baru sebatas alternatif susu sapi saja dan belum final.
- Ini Perbandingan antara Susu Ikan dan Susu Sapi
- Polemik Wacana Susu Ikan Gantikan Susu Sapi, Wamentan Singgung Tujuan Program Makan Bergizi Gratis
- Kenali Apa Itu Susu Ikan, Sumber Alternatif yang Digadang Jadi Ganti Susu Sapi, Benarkah Bergizi?
- Mengenal Susu Ikan, Minuman Alternatif Susu Sapi yang Kaya Kandungan Gizi
“Jadi begini alternatif, alternatif itu adalah aspirasi juga dari masyarakat, kemudian hasil simulasi yang ada dan belum final,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Menurut Dasco, hasil final nantinya akan diumumkan. Namun, semua wacana susu saat ini menurutnya baru semacam usulan saja.
“Kita akan umumkan ke publik mengenai masalah pengganti susu makan bergizi itu pada saatnya nanti. Jadi kalau sekarang ya itu kita anggap sebagai aspirasi ataupun kemudian langsung simulasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menegaskan tidak ada skenario dari Badan Gizi Nasional terkait penggunaan susu ikan dalam program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia, Badan Gizi Nasional terbuka dengan ide dari pihak lain untuk program andalan Prabowo itu.
"Keterangan yang saya dapat dari Kepala Badan Gizi Nasional sejauh ini tidak ada skenario bernama susu ikan," kata Hasan kepada wartawan, Selasa (10/9).
"Tapi Badan Gizi terbuka dengan berbagai ide dari pihak lain, asalkan sudah proven dan bisa diimplementasikan," sambungnya.
Dia menyampaikan ide penggunaan susu ikan dalam program makan bergizi gratis bukan berasal dari Badan Gizi Nasional, namun pihak lain. Hasan mempersilakan pihak lain melakukan uji coba terkait susu ikan.
"Silakan saja dulu diujicoba. Kalau nanti sudah melalui proses uji coba dan ternyata hasilnya baik, bisa jadi alternatif pengayaan nutrisi, tapi bukan untuk pengganti susu," jelas Hasan.
Diketahui, Badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food tengah mengkaji susu ikan sebagai alternatif susu sapi dalam Program Makan Gratis dan Susu Gratis pada pemerintahan periode selanjutnya.
Kajian tersebut dilakukan lantaran produksi susu sapi dalam negeri tidak mampu memenuhi total kebutuhan 82,9 juta penerima manfaat program tersebut. Di mana sasarannya adalah anak sekolah dan ibu hamil.
Ide soal susu ikan dalam program tersebut mendapat sorotan dari dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik. Ia mempertanyakan mengenai mekanisme produksi massal susu ikan untuk memenuhi jutaan liter tiap harinya.
"Produksi massalnya (susu ikan) juga belum ada informasi. Lalu, biayanya berapa? Jangan-jangan lebih mahal dari susu sapi atau susu hewan lainnya," kata Epi dalam pesan singkat ke Health Liputan6.com.