Polisi amankan sopir & kernet speedboat yang tabrakan di Jembatan Ampera
Mereka yang diamankan adalah pria berinisial RH pengemudi speedboat Rahendi Putra dan dua kernetnya, HM dan IF, serta pengemudi speedboat 5 Bersaudara berinisial DM. Mereka masih berstatus saksi dalam insiden ini.
Polisi sudah mengamankan empat pengemudi dan kernet speedboat yang bertabrakan di Sungai Musi, tepatnya di dekat Jembatan Ampera Palembang. Dalam insiden ini, dua penumpang tewas dan dua lainnya hilang.
Mereka yang diamankan adalah pria berinisial RH pengemudi speedboat Rahendi Putra dan dua kernetnya, HM dan IF, serta pengemudi speedboat 5 Bersaudara berinisial DM. Mereka masih berstatus saksi dalam insiden ini.
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Direktur Polair Polda Sumsel, Kombes Pol Imam Thabrani mengungkapkan, keterangan keduanya sangat dibutuhkan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Jika terjadi kelalaian, tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka.
"Semua sopir dan kernet speedboat sudah kita amankan, nanti kita periksa," ungkap Imam, Rabu (30/5).
Dari keterangan yang didapat sementara, kecelakaan itu bukan tabrakan saling berhadapan atau adu bagong, tetapi dalam satu arah. Kejadiannya berawal saat speedboat Rahendi Putra (200 PK) hendak berlabuh di Dermaga Bekangdam.
Tiba-tiba, speedboat 5 Saudara (40 PK) menyalip dari sisi kanan dengan kecepatan tinggi. Speedboat Rahendi Putra berusaha menghindar namun kecelakaan tetap terjadi.
"Speedboat yang besar tidak lihat ada kapal yang menyalip dari kanan, kecepatannya tinggi. Tabrakan ini satu arah, bukan dua arah berlawanan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dua korban tewas dan dua lainnya hilang akibat kecelakaan dua speedboat di Sungai Musi, tepatnya di sekitaran Jembatan Ampera Palembang, Rabu (30/5) pukul 10.00 WIB. Korban tewas adalah pasangan suami istri Sumali dan Sukatmi, sedangkan korban hilang adalah pasutri bernama Hamid dan Zubaidah. Semuanya warga Jalur 14, Desa Rejosari, Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin.
Baca juga:
4 Korban tewas & hilang usai tabrakan speedboat di Palembang adalah pasutri
2 Penumpang tewas dan 2 hilang usai speedboat tabrakan di Jembatan Ampera
Korban tewas dan luka speedboat tabrak pohon di Kaltara dibawa ke RSUD Tarakan
Speedboat rute Malinau tujuan Tarakan tabrak pepohonan, 5 orang tewas
2 Kapal tabrakan, 1 nakhoda terpental & hilang di laut Indragiri Hilir
3 Pekan kabur usai tewaskan 12 penumpang, sopir speedboat tenggelam serahkan diri