Polisi Bekuk 6 Pemuda Pelaku Pembusuran Balita di Makassar
Enam pelaku diamankan yakni MIR (17), M (17), JER (25), KH (16), MT (19), dan AN (16). Terkaif motif pelaku melakukan pembusuran, Badollahi mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan.
Kepolisian Sektor Tallo bersama Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap enam remaja diduga pelaku pembusuran terhadap balita berinisial KN di Jalan Galangan Kapal, Makassar pada Selasa (1/2). Dari enam orang tersebut, satu merupakan pelaku utama pembusuran.
Kepala Polsek Tallo, Komisaris Badollahi Syamsu mengatakan pihaknya bersama Unit Jatanras Polrestabes Makassar telah menangkap satu orang pelaku utama bersama lima orang rekannya melakukan pembusuran terhadap seorang balita. Enam pelaku tersebut ditangkap pada Rabu dini hari (2/2).
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Apa saja contoh perilaku anak yang manja? Dilansir dari Learning-Mind, berikut adalah 10 tanda bahwa buah hati Anda mungkin tumbuh menjadi anak yang manja dan perlu diwaspadai: Sering Tantrum Tidak Bisa Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Selalu Mendapatkan Apa yang Diinginkan Takut Kalah Ada Reaksi Negatif dari Teman Sebaya Mengeluarkan Ancaman Kosong Nada Bicara Sombong Harapan Orangtua yang Tidak Konsisten Terlalu Melindungi dari Emosi Negatif Tidak Mengerti Nilai Uang
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Bagaimana pepatah "Kacang ora ninggal lanjaran" menunjukkan perilaku anak? “Kacang ora ninggal lanjaran.” Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya. Pepatah ini mengajarkan kita bahwa anak-anak akan meniru perilaku dan kebiasaan orang tua mereka.
"Mereka diamankan jam 3 dini hari. Total enam orang (ditangkap)," ujarnya kepada wartawan di Mapolsek Tallo, Rabu (2/2).
Enam pelaku diamankan yakni MIR (17), M (17), JER (25), KH (16), MT (19), dan AN (16). Terkaif motif pelaku melakukan pembusuran, Badollahi mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan.
"Motifnya sementara masih penyelidikan dan pemeriksaan," tuturnya.
Kronologi kejadian, kata Badollahi, saat itu korban bersama tantenya melintas di Jalan Galangan Kapal Makassar. Saat melintas tersebut tiba-tiba busur tertancap di pipi bagian kanan KN.
"Tersangka MIR yang melakukan pembusuran dan dia sudah menerangkan benar," kata dia.
Badollahi juga membantah saat kejadian pembusuran tersebut terjadi tawuran antarkelompok. Meski demikian, ia mengakui wilayah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) sering terjadi tawuran.
"Pada saat itu, tidak ada tawuran. Korban di jalan saat hendak pulang ke rumah," ucapnya.
Sementara orangtua korban, Haidir (29) mengaku bersyukur kepolisian telah menangkap pelaku pembusuran terhadap putranya. Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
"Semoga dihukum setimpal dan hukum yang jelas," tegasnya.
Ia mengaku akibat kejadian tersebut, anaknya harus mendapatkan lima jahitan usai menjalani operasi kecil di Rumah Sakit Akademis Makassar. Kini, KN sudah kembali ke rumahnya dan berkumpul bersama keluarganya.
Baca juga:
Balita di Makassar Terkena Anak Panah, Luka di Bagian Pipi
4 Fakta Shannon Wong, Selebgram yang Mengaku Alami Kekerasan dari Orang Tua
Fakta Baru Kekerasan Guru pada Siswa di SMP Surabaya, Para Siswa Diharapkan Dapat Ini
Begini Bujuk Rayu Pemuda di Tangsel Iming-Iming Rp50.000 Minta Foto Syur Bocah
Kesal Diomeli Karena Mabuk, Suami Pukul Istri dan Tendang Balitanya
Polisi Usut Guru SDN Perintahkan 15 Siswa Kunyah Sampah