Polisi Buru 5 Akun Diduga Penyebar Hoaks Mahasiswa Papua Tewas di Surabaya
Salah satunya foto hoaks terkait seseorang mahasiswa Papua meninggal dunia.
Polisi memburu penyebar hoaks mengenai adanya mahasiswa Papua di Surabaya yang meninggal dunia akibat dipukul aparat TNI-Polri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya menelusuri sejumlah akun di media sosial facebook, youtube dan instagram.
"Kami masih memprofiling. Satu akun yang di Youtube, kemudian di Facebook, di Facebook ternyata ada bukan satu akun ternyata ada beberapa akun, kemudian juga ada akun Instagram yang masih juga akan didalami oleh Direktorat siber," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (20/8).
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang ditemukan di hutan belantara Meksiko? Jauh di dalam hutan belantara Meksiko, arkeolog menemukan kota peradaban bangsa Maya yang hilang.
Dedi menerangkan, akun-akun yang diselidiki tersebut menyampaikan narasi dan video bersifat provokatif. Salah satunya foto hoaks terkait seseorang mahasiswa Papua meninggal dunia.
"Foto itu jelas hoaks. Itu yang utama," ujar dia.
Hingga saat ini, Dedi menyebut terdapat lima akun yang diduga sebagai provokator. "Kurang lebih sampai dengan hari ini ada 5 akun ya yang diprofiling," ucap dia.
Seperti diketahui, kemarin demo berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat. Massa membakar kantor DPRD Manokwari.
Situasi panas ini ditenggarai buntut dari perlakukan diskriminatif terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah pusat hingga daerah meminta agar semua pihak menahan diri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika kerusuhan yang terjadi di Manokwari Papua, dipicu dari hoaks yang sengaja dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu. Untuk itu, pihaknya meminta pada semua pihak untuk ikut meredam kesalahpahaman ini.
Kapolri menjelaskan, aksi massa di Papua ini di 'triger' dari adanya kejadian di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu.
"Malam itu sebetulnya hanya peristiwa kecil, yang sebetulnya sudah dilokalisir, dan diselesaikan oleh muspida setempat baik ibu Gubernur, Kapolda maupun Pangdam, sudah dinetralisir tapi kemudian muncul hoaks. Kemarin memang ketriger gara-gara ada kesalapahaman dan membuat kata-kata yang kurang nyaman. Sehingga sahabat-sahabat kita yang ada di Papua merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu. Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan kejadian yang ada di Surabaya dan Malang," ujarnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Stafsus Presiden untuk Papua Minta Polisi Tangkap Dalang Kerusuhan Manokwari
Ini Fokus Polda Jatim Usut Insiden Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
Pesan Menyejukan Arie Untung Soal Insiden di Papua
Rapat Paripurna DPR Ramai Interupsi Soal Pengepungan Mahasiswa Hingga Rusuh di Papua
Usai Bentrok dengan Warga, Mahasiswa Papua Barat Sowan ke Ulama Makassar