Polisi Buru Sopir Mobil Kijang yang Halangi Ambulans Bawa Pasien Kritis di Garut
Seorang pengguna media sosial Fauzi mengawal jalannya ambulans menurut RSUD Garut. Tetapi, di sekitaran Tutugan Leles, mobil ambulans terhalang mobil kijang. "Saya minta agar memberi jalan, tapi dia tetap saja tidak ngasih jalan. Saya masih ingat warna mobilnya, biru metalik," ujarnya.
Pihak kepolisian Resor Garut, melalui Satuan lalu lintas Polres Garut sedang menyelidiki insiden mobil kijang menghalangi ambulans yang membawa seorang pasien kritis. Kepala Satuan Lalu lintas Polres Garut, AKP Asep Nugraha, mengatakan informasi awal jika mengacu pada pelat kendaraan tersebut dari wilayah Sumedang.
"Kita lagi sidik setelah kita menerima informasi tersebut. Anggota sudah diturunkan untuk mencari pengemudi. Kalau informasi awal dari plat nomor kendaraan, memang mobilnya ini dari wilayah Sumedang," ujarnya, Senin (17/8).
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang terjadi di pesta hajatan di Garut? Sebuah hajatan di Kabupaten Garut punya cara sendiri dalam menghibur tamu undangan. Pemilik acara mengundang pasien rehabilitasi kelainan jiwa sebagai penyanyi di acara tersebut.
-
Dimana letak Gumuk Pasir Tungtung Karang di Garut? Adalah Gumuk Pasir Tungtung Karang yang terletak persis di Pantai Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Di mana letak ibu kota Garut? Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
Asep menyebut, kondisi di jalanan sesuai dengan apa yang diceritakan oleh pengunggah status di akun media sosial Facebook dan dipastikan pengemudi kijang menyalahi aturan. Sebab ambulans sedang membawa orang sakit, bahkan kondisinya kritis.
Mobil ambulans membawa pasien harus diprioritaskan dan wajib didahulukan. "Atas kondisi itu, pengemudi kijang melanggar 287 ayat 4 Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Ada sanksi denda atau kurungan bagi yang melanggarnya," sebutnya.
Asep memastikan bahwa pihaknya akan melakukan upaya maksimal mencari pengendara kijang tersebut. Ia pun berjanji akan langsung menginformasikan kepada masyarakat apabila pengemudi berikut kendaraannya sudah diketahui oleh pihaknya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar mengetahui kendaraan yang harus diprioritaskan di jalan raya. Setidaknya, ada 7 kendaraan prioritas dan harus didahulukan sebagaimana tercantum di Pasal 134 UU LLAJ.
Ketujuh kendaraan tersebut adalah, 1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, 2. Ambulans yang mengangkut orang sakit, kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas, 3. Kendaraan pimpinan dan lembaga negara Republik Indonesia, salah satunya Presiden RI, 4. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing, 5. Kendaraan lembaga internasional yang menjadi tamu negara, 6. Iring-iringan pengantar jenazah, dan 7. Konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Asep memperkirakan terjadinya fenomena tersebut kemungkinan juga terjadi karena banyaknya masyarakat umum yang kendaraannya dipasangi sirine atau bahkan rotator. "Jadinya ketika ada kendaraan yang asli, baik yang bersirine dan berotator mereka malah abai," tutupnya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini terekam dalam jepretan foto pemilik akun Facebook, Fauzi. Ia mengunggah pengalamannya mengawal ambulans yang berisi pasien gawat darurat dari Puskesmas Leles menuju RSUD dr Slamet Garut tetapi perjalanannya dihambat pemilik mobil kijang.
Akibatnya, pasien yang dibawa ambulans diketahui meninggal dunia setibanya di RSUD dr Slamet Garut karena mendapat penanganan terlambat.
Berikut unggahan Fauzi di akun media sosial facebook miliknya, "Teruntuk mobil kijang warna biru pelat no z 1404 CT yang tadi menghalangi laju ambulans tidak memberikan jalan malah ngajak balap ambulans PKM Leles yang pasien pecah pembuluh darah nya harus mendapatkan penanganan pertama atau kode merah (Emergency) dari Leles sampai Tarogong terus menghalangi laju ambulans, pasien anak kecil sampai rumah sakit meninggal dunia. Ambulans hanya minta waktu sebentar saja buat menepi karena harus ada pasien yang harus diselamatkan, dan untuk pengendara lain terima kasih sudah memberikan jalan ambulans."
Unggahan Fauzi dibagikan ratusan kali oleh para pengguna media sosial facebook. Ketika dikonfirmasi soal unggahannya, Fauzi mengatakan insiden itu terjadi pada Jumat (14/8) sore. Ia mengaku sebagai relawan yang mengawal ambulans dari Puskesmas Leles menuju RSUD dr Slamet Garut.
Hari itu, cerita Fauzi, dirinya baru saja pulang dari Bandung. Saat melintas di wilayah Kecamatan Leles, Fauzi melihat ambulans yang kemudian ia ketahui sedang membawa pasien gawat darurat menuju RSUD dr Slamet.
"Saya langsung mengawal ambulans saat itu juga dengan tujuan agar ambulans bisa sampai dengan cepat dan selamat. Awalnya perjalanan normal saja tidak ada hambatan. Namun begitu di sekitaran Tutugan Leles, mobil ambulans terhalang mobil kijang. Saya minta agar memberi jalan, tapi dia tetap saja tidak ngasih jalan. Saya masih ingat warna mobilnya, biru metalik," ujarnya.
Kondisi tersebut, dikatakan Fauzi, terjadi hingga kawasan Tarogong. Mobil itu akhirnya menepi sehingga ambulans bisa menyalipnya. "Setelah menepi, mobil itu nempel lagi di belakang ambulans," katanya.
Mobil kijang berpisah arah di sekitaran bundaran Tarogong. Ambulans akhirnya bisa sampai di RSUD dr Slamet Garut. Pasien langsung ditangani oleh petugas medis.
Tetapi, pasien yang diketahui seorang anak perempuan berusia 5-6 tahunan itu meninggal dunia tak berselang lama setelah tiba di rumah sakit.