Polisi cek WNI korban kapal karam di laut Malaysia TKI atau bukan
Polisi cek WNI korban kapal karam di laut Malaysia TKI atau bukan. "Tapi kalau berdasarkan modus dan kejadian, kawasan itu kan masuk jalur-jalur gelap, jalur ilegal kan. Jadi kemungkinan kan ada sesuatu di situ. Jadi memang perlu identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Ade.
Polisi memastikan seluruh penumpang kapal karam di perairan Tawau, Malaysia menuju Sebatik di Nunukan, Kalimantan Utara, adalah warga negara Indonesia (WNI). Namun belum diketahui apakah mereka penumpang biasa atau tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
"Ya, penumpang semuanya berjumlah 15 orang ya. Kesemuanya adalah WNI, berangkat dari Tawau di Malaysia ya," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana, kepada merdeka.com, Kamis (9/2) siang.
Polres Nunukan bersama dengan unsur SAR gabungan saat ini masih mengupayakan pencarian korban hilang, pascainsiden kapal karam pada Rabu (8/2) petang kemarin. Tim SAR menyisir semua area lokasi kapal karam.
"Apakah korban kapal karam itu TKI atau keluarga TKI, belum, belum bisa dipastikan. Itu memerlukan penyelidikan, untuk membuktikannya korban kapal karam itu warga yang bekerja di Malaysia atau tidak, perlu dikonfirmasikan ke pihak berwenang misal imigrasi," jelasnya.
Polri, lanjut Ade, terus berkomunikasi intensif bersama dengan Polisi Diraja Malaysia (PDM) untuk pencarian korban hilang
"Tapi kalau berdasarkan modus dan kejadian, kawasan itu kan masuk jalur-jalur gelap, jalur ilegal kan. Jadi kemungkinan kan ada sesuatu di situ. Jadi memang perlu identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut," demikian Ade.
Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi Rabu (8/2) kemarin. Sebuah kapal speedboat, yang berangkat dari Tinagat Tawau di Malaysia sekira pukul 17.15 WITA menuju Sungai Nyamuk di Sebatik Indonesia bermuatan 15 orang penumpang WNI, terbalik dan karam di perairan antara Batu Payung Malaysia dengan Sungai Melayu di Indonesia, sekira pukul 17.35 WITA, usai dihantam gelombang tinggi.
Dua penumpang yang berenang menggunakan jaket pelampung, berhasil diselamatkan nelayan di Batu Payung, hingga akhirnya dirawat di Tawau Hospital. Tim SAR gabungan di Indonesia yang dipusatkan di Sungai Nyamuk baik dari Basarnas, Polair, dan TNI, melakukan pencarian sejak malam tadi, bersama dengan tim SAR Malaysia. Insiden itu sementara mengakibatkan 8 orang meninggal dunia.
Baca juga:
Salah satu WNI korban tewas kapal karam di Malaysia wanita hamil
Kapal ditumpangi WNI karam di laut Malaysia, 2 tewas & 11 hilang
10 Jenazah korban kapal tenggelam di Malaysia sudah dipulangkan
Kondisi 8 korban selamat kapal tenggelam di Johor masih trauma
Korban tewas kapal tenggelam di Johor jadi 16 orang
WNI korban tewas kapal tenggelam di Johor jadi 16 orang
Kapal karam di Johar Bahru, 10 WNI tewas dan 2 selamat
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal yang membawa artefak tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).