Polisi Coba Tembak Buronan di Tarakan, Peluru Malah Tembus Tubuh Wanita Penjual BBM
Upaya personel Polres Tarakan menangkap buronan kasus penganiayaan dan pencurian berbuah petaka. Saat mereka mencoba menembak target, yang terkena justru seorang wanita yang berjualan BBM di pinggir jalan.
Upaya personel Polres Tarakan menangkap buronan kasus penganiayaan dan pencurian berbuah petaka. Saat mereka mencoba menembak target, yang terkena justru seorang wanita yang berjualan BBM di pinggir jalan.
Wanita yang tertembak berinisial HS (32). Dia masih mendapat perawatan intensif karena peluru petugas menembus tubuhnya. Sementara kasus penembakan itu tengah ditangani Bidang Propam Polda Kalimantan Utara.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
Berdasarkan informasi dihimpun, penembakan terjadi di kawasan Juata Permai, Tarakan Utara sekitar pukul 13.30 Wita. Saat itu personel kepolisian tengah mengejar BG, terduga pelaku penganiayaan dan pencurian yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Benar. Jadi anggota lagi lidik mengejar DPO kasusnya penganiayaan, ada juga pencurian. Jadi ada informasi, pelaku ada di rumahnya. Tim bergerak ternyata dia (pelaku BG) sudah tidak ada di rumahnya," kata Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (29/9) sore.
Pelaku Terlihat Mengendarai Motor
Taufik menerangkan tim akhirnya kembali ke markas Polres Tarakan. Di tengah perjalanan, mobil yang digunakan kehabisan BBM sehingga singgah membeli dan mengisinya di pinggir jalan.
"Terlihat dari spion mobil ada dia (pelaku BG) naik motor mau berpapasan dengan mobil anggota. Anggota keluar coba menyetop pelaku ini, ditabraklah anggota," ujar Taufik.
"Anggota lain di dalam mobil keluar, mau menembak pelaku (BG) yang lari ke belakang mobil. Nah, pas di samping mobil, korban (wanita inisial HS) lagi isi BBM sambil jongkok. Waktu anggota menembak, ibu itu kemudian berdiri memutar dan tembakan terkena di punggung tembus di pinggang," sebut Taufik.
Petugas Berupaya Selamatkan Korban
Menurut Taufik, personelnya tidak lagi mengejar DPO itu. Mereka langsung membawa korban ke RSUD Tarakan untuk segera mendapatkan penanganan medis RS.
"Karena ibu ini bilang sepertinya kena (tembak) karena bagian belakang, badannya panas. Anggota tidak lagi peduli yang mau ditangkap itu, dan ibu itu dibawa ke RS. Yang penting selamatkan dulu ibu itu," sebut Taufik.
Dari keterangan petugas medis RS, tidak ada proyektil yang diangkat dari tubuh ibu itu. "Sedangkan berkaitan personel, sekarang ditangani Propam Polda. Mungkin ada sedikit kelalaian, nanti Propam (yang menyelidiki)," ungkap Taufik.
"Bukan sengaja. Karena kan namanya musibah. Suami ibu itu Alhamdulillah sementara ini tidak mempermasalahkan. Untuk biaya, sementara ditanggung Polres untuk kesembuhannya," jelas Taufik.
Masih disampaikan Taufik, Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Daniel Adityajaya juga datang menjenguk korban HS di RSUD Tarakan, Rabu (28/9) kemarin. Dia memastikan biaya pengobatan hingga sembuh ditanggung kepolisian.
"Doakan mudah-mudahan ibu itu lekas sembuh," pungkas Taufik.
(mdk/yan)